Reshuffle Kabinet
JSI: Reshuffle Kabinet Dinilai Sudah Tepat
Menurut hasil survei nasional yang digelar oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI), sebanyak 69,1 persen masyarakat setuju
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah reshuffle kabinet oleh Presiden SBY dinilai tepat. Hal itu karena ada beberapa menteri di kabinet yang tidak layak menduduki posisi tersebut.
Menurut hasil survei nasional yang digelar oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI), sebanyak 69,1 persen masyarakat setuju dengan resuffle kabinet.
"Orang yang ditempatkan tidak fit dan proper tingkat kelayakannya pun orang yang duduk di kabinet tidak layak. Mungkin karena banyak orang parpol (partai politik). Isu reshuffle oleh karenanya diamini oleh publik," ujar Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI), Widdi Aswindi, dalam acara jumpa pers yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (23/10/2011).
Dari hasil survei juga diketahui hanya 9,7 persen masyarakat yang tidak setuju adanya reshuffle, dan 21,2 persen, menyatakan tidak tahu.
Berdasarkan hasil survei JSI diketahui, hanya tiga menteri di KIB Jilid 2 yang mendapatkan kepuasaan tertinggi (46,2-54,3 persen) sebelum reshuffle, sementara ada 19 menteri yang mendapatkan tingkat kepuasaan rendah (30,0-38,0) persen.
Ketiga menteri yang mendapatkan tingkat kepuasaan tertinggi tersebut adalah, Menteri Agama, Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, dan Menteri Kesehatan (Endang Rahayu Sedyaningsih).
Survei nasional yang dilakukan oleh JSI ini digelar dari 10 hingga 15 Oktober 2011, dengan jumlah sampel 1.200 responden.
Survei menggunakan teknik sampling, multistage random sampling, dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dan dengan margin of error sebesar 2,9 persen.