SEA Games 2011
Ratu Tinju Indonesia Niat Balas Dendam di Final
Bagi Selly Wanimbo penentuan kemenangannya di partai final tinju 48 kilogram putri SEA Games XXVI yang akan dipertandingkan
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bagi Selly Wanimbo penentuan kemenangannya di partai final tinju 48 kilogram putri SEA Games XXVI yang akan dipertandingkan Jumat (18/11/2011) tak sekadar bertujuan menjadi yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa. Medali emas di final juga akan menjadi kado ultahnya nanti.
Gadis kelahiran Timeria (Papua) 28 November 1986 ini bertekad membalaskan dendamnya untuk bisa mengalahkan petinju putri asal Laos Hangfa Mieovady.
"Di final aku menunggu pemenang antara petinju Laos Mieovady dengan petinju Filipina, Kete Alice Aparri. Sekarang ini saya belum tahu siapa yang akan saya hadapi, masih menunggu hasil pertandingan mereka, Rabu (16/11/2011)," ungkap ketiga dari lima bersaudara putri Pendeta Joas Wanimbo dan Yikwa yang ditemui di sela-sela pertandingan tinju putra di GOR Tinju Kampus Palembang, Selasa (15/11/2011) sore.
Alumni Jurusan Pendidikan dan Pelatihan IKIP Universitas Negeri Makassar ini punya alasan tersendiri berharap bertemu petinju Laos di final. Pasalnya ia lebih mengenal dan ingin membalaskan keinginannya yang pada SEA Games 2009 Laos lalu hanya mampu meraih medali perunggu.
"Di Pra-SEA Games di Laos saya kalahkan dia sehingga saya meraih medali emas. Kemudian pas di SEA Gamesnya saya kalah dan hanya meraih perunggu. Saya pikir karena waktu itu dia tuan rumah. Ada faktor yang menguntungkan," ujar Selly yang mengaku belum memiliki lelaki spesial lantaran lebih konsentrasi bertinju.
Pemilik pukulan andalan strike huck yang memiliki tinggi 153 cm pun agaknya perlu memikirkan strategi yang lebih matang jika nanti harus menghadapi petinju Filipina Kete Alice Aparri.
"Soalnya dia lebih tinggi dari saya," ujar peraih medali emas PON XVI 2004 Palembang dan PON XVII 2008 Kaltim.
Selly mengaku PON XVIII 2012 di Pekanbaru (Riau) rencananya menjadi ajang terakhirnya untuk mempersembahkan medali untuk daerahnya Papua.