Selasa, 19 Agustus 2025

Rusuh di Penjara Kerobokan

Rusuh di Lapas Kerobokan Bentuk Kelalaian Dirjen Lapas

Anggota Komisi III DPR RI dari F-PKS, Indra kecewa atas terjadinya kerusuhan di Lapas Kelas IIA Kerobokan, Bali

zoom-inlihat foto Rusuh di Lapas Kerobokan Bentuk Kelalaian Dirjen Lapas
Napi kerobokan Bali menguasai menara penjara. Mereka juga menyandera sejumlah Napi lain seperti Napi anak-anak, wanita, termasuk Napi Asing.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Anggota Komisi III DPR RI dari F-PKS, Indra kecewa atas terjadinya kerusuhan di Lapas Kelas IIA Kerobokan, Bali. Peristiwa ini harus menjadi tanggapan serius bagi pemerintah dalam melakukan reformasi di tubuh Kemenkum HAM.

“Saya ingat betul, ini bukan kejadian pertama di Lapas Kerobokan. Pasti ada akar masalah yang terlambat di tanggulangi. Dengan kata lain ini adalah kelalaian dari Dirjen Lapas dan Menteri Hukum dan HAM," tegas Indra di Jakarta, Kamis (23/2/2012).

Kejadian ini memperlihatkan tidak seriusnya pemerintah melakukan pembinaan di dalam LAPAS.

Menurutnya, beberapa permintaan narapidana sangat relevan dengan revitalisasi yang harus diperhatikankan pemerintah. Baik dari segi fasilitas, tingkah laku penjaga lapas, dan penanganan kriminalitas di dalam LAPAS.

“Kejadian di Kerobokan ini menguatkan analisa bahwa pemerintah harus memperhatikan beberapa hal yakni over capacity kamar tahanan, diskriminasi dalam pemberian ruangan antara tahanan yang kaya dengan tahanan jalanan, pungutan liar dari penjaga dan kepala LP dan maraknya peredaran Narkoba di dalam LP. Beberapa hal tersebut sebenarnya harus di selesaikan secara ril tanpa retorika dari Menteri Hukum dan HAM” papar Indra.

Mengenai kebakaran dan hangusnya seluruh data dan informasi, Indra sangat menyesalkan lambatnya penanganan dari aparat penegak hukum dan penjaga LP.

“Saya sangat menyesalkan lambatnya penanganan kerusuhan di dalam LP sehingga banyak data yang hilang. Apalagi Dirjen Lapas dengan santai mengatakan tidak ada tahanan yang kabur, tetapi nyatanya semua data Ludes," jelas Indra.

Menurutnya, aparat sepertinya menyepelekan persoalan data dan dokumentasi yang raib. "Oleh karenanya saya minta kepada Menteri untuk melakukan restrukturisasi yang ril dan jangan mengangkat orang yang tidak jelas visi misinya untuk pembinaan di Lapas” sesalnya.

Indra juga meminta Kemenhumham serius menangani Dirjen Lapas karena semua pusat pengendalian, pembinaan dan pemulihan narapidana yang seutuhnya ada di Lapas.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan