Massa Ansor Magelang Tolak Kekerasan Berdalih Agama
Puluhan pemuda dari GP Ansor Magelang dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi damai di Terminal Muntilan, Senin (27/2/2012).
Editor:
Romualdus Pius
Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM,MAGELANG - Puluhan pemuda dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Magelang dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi damai di Terminal Muntilan, Kabupaten Magelang, Senin (27/2/2012) sekitar pukul 10.30 WIB.
Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap segala kekerasan mengatasnamakan agama yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Komandan Detasemen Khusus (Densus) 99 GP Ansor Muntilan, Andri, mengatakan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian kepada sesama warga negara yang memiliki hak untuk beribadah sesuai kepercayaannya masing-masing, namun ternyata dihalang-halangi oleh kelompok tertentu.
"Kami prihatin atas kejadian di berbagai daerah akhir-akhir ini, yang ternyata di negara yang berasaskan Pancasila masih ada pihak yang mencoba menghalangi kegiatan peribadatan agama lain," katanya.
Setelah melakukan aksi di terminal, massa melanjutkan aksi longmarch dari Jalan Pemuda menuju Mapolsek Muntilan.
"Kami juga akan melakukan aksi damai ke Mapolsek Muntilan, dan meminta agar aparat tetap bersikap adil serta memberikan kebebasan kepada warga untuk melakukan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing," katanya.
Sebelumnya, telah digelar mediasi antara FPI (Front Pembela Islam) dan JKI (Jemaat Kristen Injil) Satelit Indonesia di Mapolsek Muntilan, Minggu (26/2/2012). Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa untuk sementara pihak JKI menghentikan kegiatan dan menutup tempat peribadatan jemaahnya.
Melalui perantara Polsek Muntilan, kedua belah pihak menandatangani surat kesepakatan dan menerima semua hasil mediasi yang dilakukan di ruang Kapolsek Muntilan, Minggu (26/2/2012).
"Selama menunggu proses perizinan selesai, kegiatan peribadatan supaya diberhentikan sementara," kata Kapolsek Muntilan, AKP Parmanto.