Jumat, 22 Agustus 2025

KA Pasundan Hantam Minibus

Kecelakaan Paling Tragis Sepanjang 10 Tahun Terakhir

Namun menurut Memet, kejadian kali ini paling tragis karena sampai merenggut nyawa 11 orang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Kecelakaan Paling Tragis Sepanjang 10 Tahun Terakhir
TRIBUN JABAR/FIRMAN SURYAMAN
Minibus sarat penumpang yang dikemudikan Yudi (35), dihantam keras KA Pasundan jurusan Kiaracondong Surabaya, di perlintasan tanpa palang pintu di depan SMA Negeri III, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Minggu (18/3). Dari Kejadian tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. ((TRIBUN JABAR/Firman Suryawan)

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Lokasi perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di depan SMA Negeri III Kota Tasikmalaya, tergolong rawan. Menurut warga sekitar, sudah beberapa kali kejadian KA menabrak mobil dalam kurun waktu 10 tahun ini. Termasuk beberapa kejadian bunuh diri atau tertabrak KA.

“Lokasi perlintasan tanpa palang pintu itu memang tergolong rawan. Kejadian KA menabrak mobil rata-rata akibat sopir tidak hati-hati. Atau bisa saja mereka terkesima, sehingga malah tak bisa menggerakkan mobil lagi saat rangkaian KA datang,” ungkap Memet (57), warga sekitar.

Namun menurut Memet, kejadian kali ini paling tragis karena sampai merenggut nyawa 11 orang.

“Kejadian dramatis lainnya tatkala seorang gadis bunuh diri dengan cara berdiri di atas rel tahun 90-an. Warga sudah berteriak-teriak tapi tidak dihiraukan. Tubuhnya hancur dan terpaksa dimasukkan ke dalam dus,” kenangnya.

Melihat deretan musibah yang terjadi di perlintasan tersebut, pihak SMA Negeri III sendiri melakukan upaya preventif, yakni mendirikan pos perlintasan yang dijaga petugas Satpam dan memasang palang pintu sendiri. Maklum, lokasi sekolah berada di seberang rel KA dan setiap waktu mengancam nyawa siswa maupun guru.

Dadan (25), salah seorang petugas Satpam penjaga pintu perlintasan menuturkan, penjagaan perlintasan hanya dilakukan pada hari sekolah saja. Sedang hari Minggu atau hari libur tidak ada yang menjaga.

“Kami hanya bertugas saat sekolah tidak libur saja. Kalau libur, ya kami juga ikut libur karena kami memang ditugasi oleh sekolah,” ujarnya.

Upaya penjagaan pintu perlintasan mesti dilakukan secara prima. Apalagi jika ada rangkaian KA mau melintas, baik dari arah timur maupun barat. Karena jika lengah sedikit, bisa saja ratusan siswa yang mau masuk maupun pulang sekolah tersambar KA. Apalagi mereka rata-rata berjalan sambil bersenda-gurau.

“Tapi alhamdulillah hingga saat ini tidak ada musibah yang menimpa siswa. Mudah-mudahan itu terus berlangsung selamanya,” kata Dadan, seraya mengharapkan pihak terkait mau peduli mendirikan pintu perlintasan resmi agar tragedi memilukan seperti itu tidak terulang lagi. (stf)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan