Jumat, 12 September 2025

Gubernur Sumut Diminta Copot Sekretaris Dinas Pendidikan

Bahaudin dinilai tidak layak mengajukan perbaikan dan peningkatan kawasan Danau Toba dengan penyediaan jasa perjudian dan prostitusi.

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk

TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, diminta untuk mencopot Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Bahaudin Damanik. Bahaudin dinilai tidak layak mengajukan perbaikan dan peningkatan kawasan Danau Toba dengan penyediaan jasa perjudian dan prostitusi.

Penyampaian usulan tersebut dinilai tidak pantas diajukan oleh seorang pejabat dinas pendidikan. terutama mengingat kultur budaya kawasan Danau Toba yang memiliki moral, tidak seharusnya dirusak dengan kebijakan yang tidak memihak kepada pembangunan moral yang sehat.

Pengajuan tersebut sebagaimana disampaikan Bahaudin dalam musrembang tingkat provinsi Sumut yang dilaksanakan di Hotel Tiara minggu lalu. Dalam beberapa poin yang disampaikan Bahaudin, untuk peningkatan dan pengembangan kawasan Danau Toba dijadikan lokasi prostitusi dan lokasi perjudian.

Penolakan telah bergulir dari berbagai elemen masyarakat dan unsur pemerintahan Kabupaten Simalungun.

"Masih banyak potensi yang bisa digali untuk menjual Danau Toba ke pasar dunia, bukan harus merusak moral," kata direktur Eksekutif Forum Transparansi Anggaran Untuk Rakyat Siantar-Simalungun, Oktavianus Rumahorbo di Pematangsiantar, Minggu (8/4/2012).

Ia menegaskan, pengusulan seperti yang disampaikan Bahaudin hanya akan memperkeruh suasana. Pihaknya meminta Gubernur melalui Plt Gubernur Sumut mencopot Bahaudin Damanik sebagai sekretaris Dinas Pendidikan Sumut.

Kepala Badan Perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Riadil Akhir Lubis diminta agar tidak memasukkan usulan dalam perencanaan daerah. Karena sangat disayangkan, tidak adanya solusi yang membangun yang diberikan pemerintah provinsi untuk pemanfaatan sumberdaya alam kawasan Danau Toba.

Putra daerah Simalungun ini, menyarankan agar penggalian nilai sejarah lebih ditingkatkan. Sebab, masih banyak nilai-nilai sejarah dalam bentuk artefak-artefak sejarah terbentuknya danau vulkanik terbesar tersebut.

Selain itu, budaya lokal yang sesungguhnya memiliki nilai moral yang baik. Tata krama yang dimiliki masyarakat asli kawasan Danau Toba jika digali kembali, akan memiliki daya jual yang sangat baik untuk didalami orang lain.

Oktavianus juga mengharapkan, seluruh warga yang ada di kawasan Danau Toba, tetap menjaga kelestarian Danau Toba. "Banyak sumber penghidupan yang bisa diperoleh jika kawasan Danau Toba lestari," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan