Pesawat Sukhoi Jatuh
Basarnas: Sukhoi Tabrak Tebing Lalu Meledak
Sedikit demi sedikit, proses kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 mulai terkuak.
Editor:
Dahlan Dahi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikit demi sedikit, proses kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 mulai terkuak.
Humas Basarnas, Gagah Prakosa, mengungkapkan, pesawat buatan Rusia itu menabrak tebing, meledak, kemudian hancur.
"Pesawat jet dengan kecepatan tinggi menghantam tebing, meledak, dan hancur," kata Gagah di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/5/2012)..
Pesawat itu dilaporkan lost contact dan hilang dari pantau radar setelah meminta izin turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6.000 kaki.
Posisi terakhirnya pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak, Jawa Barat.
Tim SAR sudah menemukan bangkai pesawat dalam kondisi hancur di lereng Gunung Salak. Jenazah penumpang ditemukan tidak jauh dari lokasi pesawat.
Gagah menduga kondisi pesawat yang hancur berantakan karena kecapatan yang cukup tinggi sekitar 800km/jam.
Gagah juga mengatakan bila kecelakaan terhadap pesawat besar dengan kecepatan tinggi kemungkinan ada ledakan. "Berbeda dengan pesawat kecil," imbuhnya.
Pesawat Sukhoi take off sekitar pukul 14.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma dan hilang kontak sejak pukul 14.30 WIB, Rabu (9/5/2012).
Pesawat tersebut datang ke Jakarta untuk road show atau promosi kepada maskapai penerbangan di Indonesia. Maskapai penerbangan seperti Kartika Airlines diberitakan telah membeli 30 armada pesawat Sukhoi Superjet 100.
(*)