Pesawat Sukhoi Jatuh
Dua Malam Keluarga Doakan Didik
Didik tercatat sebagai fotografer senior di Majalah Angkasa. Ia sudah bekerja sejak Majalah Angkasa pertama kali dibuka.
Penulis:
Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Didik Nur Yusuf, wartawan Majalah Angkasa, salah satu penumpang yang ikut joy flight kedua pesawat Sukhoi Super Jet 100, dan berujung jatuh di lereng Gunung Salak, Rabu (9/5/2012).
Pada Kamis (11/5/2012) malam, rumah Didik di perumahan Puri Kartika Baru, H3 No 6, Ciledug, Tangerang, ramai oleh warga, terutama ibu-ibu yang membaca doa dan surat Yasin.
Saking banyaknya orang yang memanjatkan doa, pengajian sampai ke teras depan rumah bercat putih gading.
Didik tercatat sebagai fotografer senior di Majalah Angkasa. Ia sudah bekerja sejak Majalah Angkasa pertama kali dibuka.
Sebelumnya, Didik menjadi wartawan di bidang otomotif. Ia dikenal suka berpetualang, sehingga ketika Majalah Angkasa buka, Didik langsung bergabung.
Saat ini, keluarga masih belum mendapat kepastian nasib Didik, yang di keluarga tercatat sebagai anak ke-12 dari 13 bersaudara, dengan ayah bernama (almarhum) Ahmad Yusuf.
Terpantau di depan rumah Didik, keluarga masih berkumpul. Begitu juga beberapa karyawan dari Majalah Angkasa. (*)
Berita Nasional Terkini
- Anwar Ikhlaskan Kakaknya Bila Ditemukan Meninggal
- Tim SAR Gabungan Kantungi 12 Jenazah Sukhoi
- Ini yang Bisa Ungkap Misteri Penyebab Shukoi Jatuh
- Potongan Tubuh Manusia dan Pesawat Bergelantungan di Pohon