Pesawat Sukhoi Jatuh
Wartawan Disarankan Jaga Kondisi Fisik
Kepala Humas Basarnas Gagah Prakoso mengimbau kepada wartawan yang meliput menjaga kondisi fisiknya.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Dua wartawan Rusia dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Mereka diduga kelelahan dan dehidrasi.
Kepala Humas Basarnas Gagah Prakoso mengimbau kepada wartawan yang sedang meliput di lokasi kejadian untuk menjaga kondisi fisiknya.
Para pencari berita, kata Gagah, bila ingin mendaki Gunung Salak diwajibkan membawa perlengkapan dan mempersiapkan kondisi fisik.
Ia tidak melarang bila reporter akan mendaki Gunung Salak. Pasalnya tugas reporter fokus kepada pencarian informasi, berbeda dengan pecinta alam yang bertugas pula mengevakuasi korban.
"Ya bukannya tidak boleh naik, tapi sadar diri lah, dengan kondisi fisik," kata Gagah saat dihubungi, Senin (14/5/2012).
Sebelumnya, dua wartawan dari Rusia kembali diturunkan Tim SAR Evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 dari jalur Gunung Salak 1 menggunakan helikopter ke Posko Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Hal itu, terpaksa dilakukan karena keduanya mengaku kepada petugas SAR di Posko Utama sudah tidak kuat melakukan pendakian.
"Ada dua personil tim SAR Rusia minta ditolong diangkat dari sana. Tapi pas kami selidiki, ternyata dua orang itu wartawan Rusia bukan petugas SAR Rusia," Komandan Lapangan Udara TNI AU Atang Sandjaja, Marsekal Pertama, Tabri Santoso kepada wartawan di Posko Cijeruk, Senin (14/5/2012).
Tim Rusia, kata Tabri, berjumlah 15 orang yang izin melakukan pendakian untuk membantu petugas SAR Gabungan di Puncak Salak 1.
"Yang 13 orang lagi masih di atas. Mereka minta buka tenda, tapi kami masih sulit memutuskan, karena di atas sulit buka tenda, tau kan situasinya," ujarnya.
Sebelumnya, Kemarin Minggu (13/5/2012), dua orang tim dari Rusia juga terpaksa diturunkan kembali. Kasusnya masih serupa, karena tidak kuat melakukan pedakian.
Updating Sukhoi Jatuh di sini