Pesawat Sukhoi Jatuh
Agar Arwah Tak Penasaran, Tahlilan Harus Digelar
Karena meyakini musibah itu terkait dengan makhluk gaib, Pemuka Agama di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat KH Marsa dan Habib Mukhsin Barakbah mengusulkan
Penulis:
Domu D. Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karena meyakini musibah itu terkait dengan makhluk gaib, Pemuka Agama di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat KH Marsa dan Habib Mukhsin Barakbah mengusulkan, sebaiknya dilakukan ritual keagamaan seperti melakukan tawasul qubro dengan membacakan surah Al Fatihah. Doa dikirimkan kepada arwah legenda Syekh Hasan dan korban. Doa ini semacam permisi kepada Syekh dan makhluk gaib penunggu Gunung Salak.
"Saran saya, alangkah baiknya para keluarga korban, terutama yang Islam, agar arwah korban tenteram, kita melakukan apa yang disebut tawasul qubro," ujarnya saat berbincang dengan Tribunnews.com, Selasa(15/5/2012).
Tawasulan atau tahlilan ini merupakan acara doa, pengiriman surat Al Fatihah kepada arwah yang hilang ini, mudah-mudahan Allah SWT menemukan mereka yang hilang, walaupun tidak ada badannya, sehingga arwahnya kembali kepada keluarganya.
"Tujuannya tawasul qubro, semoga arwah korban tenang dan kembali. Kalau tidak, jasadnya mati, qorinnya akan gentayangan," ujar Marsa.
Ia menyebutkan Tuhan menciptakan manusia berikut qorinnya. Badan boleh mati tetapi qorin tetap hidup. Ia menganalogkan upaya doa ini, seperti manusia sekarang, walaupun tidak bisa bertemu muka langsung, tapi bisa berkirim SMS melalui telepon seluler namun pesan sampai sekalipun ke benua Amerika.
Tawasulan qubro, perlu melibatkan keluarga korban, terutama yang muslim dan bila perlu mengumpulkan masyarakat seputar Cijeruk.
"Semacam tahlilan, mengirimkan arwah. Semalam juga cukup, ba'da isya sampai jam 12 malam beres," kata Habib Muksin.
Marsa menjelaskan, ada warga Cijeruk yang merasakan firasat. Sudah lazim, kalau ada musibah di Gunung Salak, ada tanda-tanda.
"Ada firasat, terdengar suara, bahwa tahun 2012, Gunung Salak itu akan dikunjungi banyak orang. Artinya, bahwa tamu-tamu dari luar, termasuk orang luar negeri yang berkunjung ke sini," ujarnya kemudian bercerita tentang dongeng Gunung Gede yang dicitrakan sebagai laki-laki melamar Gunung Gede (perempuan).