Jumat, 12 September 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Pengacara: YS Tak Memanipulasi Foto Korban Sukhoi

Pengacara Muhammad Yahya Rasyid membantah kliennya, YS telah memanipulasi foto

Penulis: Y Gustaman
zoom-inlihat foto Pengacara: YS Tak Memanipulasi Foto Korban Sukhoi
AFP/ADEK BERRY
Gambar ini diambil dari Puncak Salak 3 Cijeruk, Bogor pada 11 Mei 2012 menunjukkan puing-puing kecelakaan Pesawat Komersial Rusia Shukoi Superjet 100 yang hilang pada Rabu (9/5/2012) Semua puluhan kapal jet penumpang Sukhoi Rusia terbang dalam perjalanan promosi penjualan di Indonesia tewas ketika pesawat menabrak gunung, kata pejabat. (AFP PHOTO / Adek BERRY)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Muhammad Yahya Rasyid membantah kliennya, YS telah memanipulasi foto yang diunggahnya lewat twitter untuk memperlihatkan seakan-akan korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.

"Sama sekali tidak ada manipulsi," ujar Yahya di Mabes Polri, Selasa (15/5/2012) malam.

Menurut Yahya, mahasiswa semester empat di salah satu perguruan tinggi swasta di Lampung itu mendapatkan foto tersebut dari grup BlackBerry(BB). Saat itu, grup BB yang diikuti YS sedang ramai membicarakan foto tersebut. Secara spontan YS pun mengunggah foto itu meski belum tahu faktanya benar atau tidak.

"Kalau ada maksud-maksud tertentu rekayasa, manipulasi, ngapain dia mencantumkan identitas yang jelas, alamat dan muka yang jelas. Kita bisa melihat dari itikad baik dia karena tidak lain hanya mengungkapkan empati terhadap yang tertimpa musibah," terangnya.

Tak lama setelah mengunggah foto tersebut, bukan respon positif yang datang melainkan cemoohan. Sampai-sampai YS mendapat ancaman teror dari email dan FB. Ia mengakui hal tersebut salah karena tak kroscek lebih dulu. Kini, BlackBerry miliknya sudah disita penyidik.

Sedang foto yang diunggah YS, kata Yahya, hnya satu. Adapun lainnya, hanya penyalahgunaan twitternya oleh orang lain.

"Foto itu adalah dua orang tergeletak. Mungkin kejadian di India. Hanya mengunggah eggak sampai dua jam. Begitu ada respon negatif langsung dia hapus," katanya.

"Makanya dia datang menyerahkan diri, dan menyadari salah. Dia depresi ternyata bela sungkawa yang diungkapkan itu menimbulkan efek negatif. Dalam kesempatan ini keluarga menyampaikan maaf. Tak ada maksud lain, hanya rasa empati terhadap musbah Shukoi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan