Perlu Pulau Khusus untuk Penampungan Orang Gila
Orang-orang gila kembali sering telihat berkeliaran di sejumlah jalan protokol di Kota Bandung, Jawa Barat.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Orang-orang gila kembali sering telihat berkeliaran di sejumlah jalan protokol di Kota Bandung, Jawa Barat.
Jumlahnya diperkirakan meningkat sejak dua pekan terakhir. Diduga kuat, mereka berasal dari daerah lain yang sengaja dibuang ke Bandung.
Sejumlah warga mengaku resah dengan keberadaan orang-orang gila tersebut. Terlebih, beberapa orang gila terkadang mengganggu dan memaki-maki, seperti terpantau di Jalan Otto Iskandardinata, Kamis (17/5/2012) siang.
Saat itu, seorang pria tinggi besar mendadak berteriak-teriak dan memaki-maki semua pejalan kali yang kebetulan berpapasan dengan dirinya tanpa sebab. Warga yang kaget langsung menghindar, karena takut orang gila itu mengejar mereka.
Orang-orang gila juga terlihat di jalan protokol lainnya, seperti di Jalan Kebonjati, di sekitar Viaduck, Jalan Cicendo, dan Jalan Braga. Tak jarang pula, orang-orang gila ini masuk ke perumahan penduduk, dan berteriak-teriak meminta minum atau makan.
"Tadi juga ada orang gila yang terlihat masuk ke gang mita-minta makan. Pakaiannya compang-camping," ujar Nuraeni, warga Gang Budi Asih Pagarasih.
Nuraeni mengaku takut dengan banyaknya orang gila, apalagi yang sampai masuk ke wilayah pemukiman.
"Saya kan punya anak kecil, khawatir mereka mengganggu. Kalau hanya minta makan sih tidak masalah," tuturnya.
Kabid Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Deden Rukmana, mengakui jumlah orang gila yang berkeliaranan di beberapa ruas jalan di Kota Bandung, memang terdeteksi meningkat sejak dua pekan terakhir.
"Peningkatan itu terlihat dari banyaknya orang-orang gila yang wajahnya baru dan asing," kata Deden, kemarin.
Deden menduga, bermunculannya orang gila wajah baru ini karena ada yang sengaja membuang. Pertama, mungkin ada kiriman dari luar daerah. Kedua, mungkin orang gila itu adalah warga Kota Bandung yang baru dilepas keluarganya.
"Penanganan orang gila sebenarnya tanggung jawab Dinas Sosial. Satpol PP hanya membantu. Satpol PP sering juga menangkap orang gila. Namun, menangkap orang gila tak mudah, karena mereka sering melawan dengan menggigit dan meludahi," papar Deden.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Siti Masnun menjelaskan, banyaknya orang gila yang berkeliaran di Kota Bandung, bukan lah tanggung jawab dinas yang ia pimpin.
"Orang gila tidak termasuk penyandang masalah kesehatan sosial atau PMKS, yang harus ditangani oleh Dissos. Orang gila adalah orang yang sakit, sehingga yang menanganinya adalah Dinas Kesehatan," terang Siti.
Baru, lanjutnya, setelah orang gila menjadi sehat atau tidak gila lagi, rehabilitasinya ditangani Dissos.