Dugaan Malpraktik, David 'Peterpan' Antara Hidup dan Mati
Operasi pengangkatan kantong empedu di sebuah rumah sakit di Bandung berujung petaka bagi David 'Peterpan.'
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekitar bulan Juni 2011 lalu, David Kurnia Albert (30), pemain kibor band Peterpan, menjalani operasi pengangkatan kantung empedu di sebuah rumah sakit di Bandung.
Sayangnya, saat itu David merasa tak mendapatkan perlakuan yang wajar dari dokter yang menanganinya.
"Waktu itu didiagnosa ada batu di empedu, disarankan untuk operasi apakah batu atau kantung empedunya. Lalu terjadi keluhan empat kali lebih sakit setelah operasi," tutur David di E-Corner, Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/5) sore.
Merasa ada yang tak beres dengan kondisinya, bahkan sampai tak sadarkan diri hingga tiga hari lamanya, David dan keluarganya menuding sang dokter sudah melakukan malpraktik.
"Kondisinya sangat turun, lebih parah antara hidup dan mati. Satu hal yang membuat ini seru kesannya ada dugaan malpraktik, tapi memang masih harus dibuktikan di ranah hukum," kata cucu dari seniman dan budayawan Sunda R.Satjadibrata itu.
Menurut David, setelah pengangkatan kantung empedunya, malah terjadi kebocoran dimana-mana. Pengangkatan kantung empedu itu, kata David, terpaksa dilakukan lantaran sang dokter tak memberikan opsi alias pilihan lain kala itu.
"Kantung empedunya yang diangkat. Tapi lalu terjadi kebocoran setelah itu malah merembet kemana-mana. Kami tidak diberikan opsi-opsi lain, jadi langsung ambil tindakan karena cukup panik," ucap David. (Okki)
Berita terkait