Penggembala Kerbau Dibantai Perampok
Aksi perampokan kembali terjadi di Kabupaten Sumba Tengah. Rabu (23/5/2012) sekitar pukul 23.30 wita,
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Petrus Piter
TRIBUNNEWS.COM, WAIBAKUL - Aksi perampokan kembali terjadi di Kabupaten Sumba Tengah. Rabu (23/5/2012) sekitar pukul 23.30 wita, kawanan perampok sekitar 30-an orang membongkar kandang kerbau milik janda Umbu Layoru dan sempat membawa lari 40 ekor kerbau.
Namun usaha kawanan perampok mendapat perlawanan para penggembala kerbau sehingga gagal membawa 40 ekor kerbau itu. Apesnya, penggembala Soni Umbu Damu (35) tewas dibantai kawanan perampok. Penggembala lainnya, Koti (30), menderita luka berat dan kini dilarikan ke RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, untuk dirawat.
Merasa terdesak, 40 ekor kerbau yang sempat dibawa perampok sejauh lima kilometer dibiarkan berkeliaran di padang dekat danau karena dikepung aparat kepolisian Polsek Katikutana, Sapol PP dan warga sekitar.
Para perampok sempat memotong mati satu ekor kerbau jantan besar saat membongkar kandang, sedangkan 10 ekor lainnya luka-luka akibat tebasan parang. Kini 39 ekor kerbau itu kembali diamankan pemiliknya. Para pemilik kerbau mendesak pemerintah segera menuntaskan kasus itu karena warga merasa takut untuk memeliharanya lagi. Bahkan kini kerbau itu direncanakan dijual semuanya.
Janda Umbu Layoru didampingi Ny. Mangu ketika ditemui Pos Kupang di kediamannya di Waikabubak, Jumat (25/5/2012), mengatakan, peristiwa perampokan baru pertama kali dialaminya. Bahkan informasi yang diterimanya, kawanan perampok didrop menggunakan truk, sepeda motor, bahkan yang menggiring kerbau menggunakan kuda pacu. "Para perampok itu cukup terkoordinir dan berani meskipun mendapat perlawanan masyarakat sekitar," katanya.
Janda Umbu Layoru mengaku kini keluarganya sangat trauma karena ada yang meninggal dunia dan luka berat. "Kami trauma memelihara hewan karena takut dirampok. Untuk sementara 39 ekor kerbau diamankan keluarganya dan sedang mencari pembelinya," ujarnya.
Dia mengakui kejadian itu tak pernah diduganya. Tiba-tiba saja kawanan perampok mengepung seluruh rumah dan membongkar kandang. Kawanan perampok langsung memotong satu ekor kerbau jantan besar di kandang dan mengeluarkan 39 ekor lainya untuk dibawa kabur. Namun usaha mereka itu gagal karena mendapat perlawanan dari penjaga kerbau dan warga sekitar. "Saya menyesal karena ada keluarga kami menjadi korban pembantaian. Seluruh badan korban meninggal ditebas parang dan tombak," katanya sedih.
Kesbangpol Limas Sumba Tengah, Umbu Windi, membenarkan kejadian itu. Ia mengaku perisitiwa perampokan itu tengah ditangani Polsek Katikutana. "Informasi yang diperoleh belum ada pelaku yang ditangkap. Saya berharap aparat menangkap para pelaku," ujar Windi.
Kapolres Sumba Barat, AKBP Lilik Apriyanto, belum dapat dikonfirmasi karena sedang bertugas di Kupang.
Baca juga: