Euro 2012
Menikmati Sambal Tempe dan Ikan Asin di Polandia
Namanya juga di negara berbeda, semuanya terasa sangat berbeda termasuk soal menu makanan yang setiap hari jadi energi utama
Penulis:
Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM – Namanya juga di negara berbeda, semuanya terasa sangat berbeda termasuk soal menu makanan yang setiap hari jadi energi utama untuk melaksanakan tugas liputan selama perhelatan Euro 2012 di Warsawa, Polandia.
Enam hari saya berada di Warsawa, faktor makanan sejauh ini belum menjadi kendala setelah mencoba memaksa mengadaptasikan diri dengan menu makanan di Warsawa. Kesulitan pasti ditemui saat harus memaksakan diri menyantap makanan khas Warsawa yang sangat asing.
Jangankan mau cocok dengan selera perut yang terus membutuhkan asupan energi, membaca nama-nama menu makanan di setiap rumah makan yang ada di Warsawa saja terasa sangat susah. Bahasa orang Polandia dan bentuk penulisannya sudah sangat berbeda.
Beruntungnya Warga Negara Indonesia yang ada di Warsawa sangat pengertian dengan kondisi saya selama di Warsawa. Selepas dari melakukan wawancara dengan pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Polandia, salah seorang staff KBRI Polandia, Wawan Saraswanto, dan istrinya, Wiwin Saraswanto, mengajak saya ke kediamannya di Apartemen Lizbonska.
Tawaran itu langsung diterima dengan gembira, bersama satu orang staf KBRI lagi, Eko Rustando Winardi, dan pegawai di salah satu rumah spa, Ni Nyoman Wati. Kami berlima meluncur ke apartemen Wawan. Sesampai di lokasi, Wiwin ternyata sudah menyediakan menu istimewa.
Tempe goreng, ikan asin, sambal cabe pedas plus nasi putih panas sudah tersedia di atas meja. Ini terasa sangat surprise dan jadi menu istimewa. Sebab sudah hampir sepekan tidak pernah merasakan makanan dengan asupan karbohidrat yang berasal dari beras.
Menu makanan yang dihidangkan masih dalam kondisi panas membuat perut terasa meraung-raung ingin segera melahapnya. Asap dari nasi putih yang masih mengepul membuat dinginnya cuaca Warsawa terusir seketika saat menyantap hidangan khas Indonesia.
Keramahan dari tuan rumah membuat suasana kekeluargaan di negeri orang makin terasa. Saking nikmatnya, tanpa terasa, saya nambah satu piring lagi setelah piring pertama diselesaikan dengan sempurna. Kami berlima pun akhirnya tenggelam dalam obrolan masakan-masakah Tanah Air yang sangat langka bisa ditemui di Negeri Lech Walesa.(*)
Husein Sanusi dari Warsawa, Polandia
Baca juga: