Sultan HB X: Yogya bukan Tempat Berkelahi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerukan siapapun yang tinggal di Yogyakarta, untuk menghentikan setiap bentuk kekerasan.
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerukan semua pihak, siapapun yang tinggal, belajar, bekerja, dan berada di wilayah Yogyakarta, untuk menghentikan setiap bentuk kekerasan. Sultan meminta setiap persoalan diselesaikan dengan cara terpelajar.
Seruan Raja Keraton Yogyakarta itu disampaikan menyusul bentrok antarpemuda di sekitar Titik Nol Kilometer dan Jalan Kusumanegara, Jumat (1/6/2012) dini hari hingga subuh. Dua sepeda motor dibakar, satu unit sepeda motor lainnya rusak berat.
"Di sini (Yogyakarta) tidak ada sejarahnya penyelesaian masalah dengan cara berkelahi seperti itu. Saya mohon (tawuran) ini menjadi yang terakhir lah, kita orang yang terdidik jadi mestinya tidak dengan kekerasan," kata Sri Sultan HB X di Gedung DPRD DIY, Jumat (1/6/2012).
Keprihatinan juga disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Ia pun meminta dari manapun asalnya, warga yang tinggal di Yogyakarta harus punya kewajiban menjaga Yogyakarta agar aman, tenteram, dan damai.
"Hal-hal seperti itu (kerusuhan) itu memprihatinkan. Tapi jangan dilihat bahwa itu suku. Tapi itu adalah masyarakat yang tawuran. Kalau pendekatannya suku nanti malah repot," kata Haryadi di Balaikota. (*)
baca juga:
- Tak Ada Larangan Mobil Pelat B ke Bandung
- Ahid Terjun dari Lantai 2 Jogjatronik dan Menimpa Rahayu
- V-Minutes dan SID Hibur Warga Bandung Sabtu Malam