Konflik PSSI
Bernhard Limbong: Untuk Apa Lagi KLB? Cuma Buang Uang
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Berhard Limbong, menyambut baik penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara PSSI dan KPSI.
TRIBUNNEWS.COM – Anggota Komite Eksekutif PSSI, Berhard Limbong, menyambut baik penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara PSSI dan KPSI. Limbong berharap hasil kesepakatan itu dapat membuat sepak bola nasional makin baik.
"Tidak ada yang menang dan kalah. Semua sama-sama menang," kata Limbong kepada wartawan di kantor PSSI, Kamis (7/6/2012) malam.
Sebagai bagian dari isi MOU tersebut adalah komite gabungan PSSI akan dibentuk untuk membuat kompetisi liga sepak bola profesional baru untuk divisi utama (kelompok liga teratas). Komite juga akan bekerja bersama FIFA dan AFC untuk mengevaluasi statuta dan masalah asosiasi lainnya.
Empat Komite Eksekutif PSSI yang pernah diberhentikan harus dikembalikan ke posisinya lagi. MoU juga menyatakan kompetisi Indonesia Super League (ISL) akan tetap digulirkan secara terpisah tapi berada di bawah payung PSSI. Adapun KPSI tidak akan bertindak sebagai otoritas sepak bola.
Limbong mengharapkan kompetisi selanjutnya bisa berjalan secara profesional demi terciptanya industri sepak bola.
"Klub-klub yang memiliki dualisme dapat kembali disatukan. Kita sudah terlalu banyak ngurusin pengurus yang ribut. Padahal banyak kasus yang terjadi di sepakbola seperti gaji pemain telat dan meninggalnya suporter," tutur Limbong.
Nantinya, format kompetisi yang baru akan dibahas dalam kongres luar biasa (KLB) yang dirumuskan oleh joint committee. Rencananya, KLB akan digelar pada September mendatang.
Limbong menjelaskan, KLB hanya mengagendakan masalah penyatuan kompetisi dan menyempurnakan statuta. "Saya pribadi sudah sepakat bersatu. Tapi untuk apa KLB lagi? Cuma buang uang dan bisa menyuburkan politik uang. Lebih baik uangnya untuk membayar klub-klub yang sedang kesusahan," tegas Limbong.
- PSSI dan KPSI Berdamai, Konflik Sepakbola Indonesia…
- Limbong : Gabung Timnas, Pemain ISL Tak Perlu Surat…
- Asosiasi Pemain Indonesia Desak Ketegasan FIFA
- Pemain ISL dan IPL Ancam Lakukan Pemogokan
- Djohar: Masalahnya Dualisme Kompetisi, Bukan Kepengurusan
- Fabio Oliviera Belum Tahu Okto Bakal Gabung ke Timnas