Euro 2012
Preview Belanda versus Denmark: Nothing But Attack!
Di Euro 2012, Belanda berada satu grup bersama raksasa Eropa seperti Jerman dan Portugal. Belum lagi keberadaan tim penuh kejutan seperti Denmark
Penulis:
Deodatus Pradipto
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Baca Juga Berita Piala Eropa 2012 lainnya:
Preview Jerman Versus Portugal
Pernak-pernik dan Laporan Langsung dari Euro 2012
ARJEN Robben tengah membara! Gagal 3 kali meraih trofi bersama Bayern Muenchen, membuat winger lincah ini punya tekad kuat di Euro 2012. Bersama Tim Nasional Belanda, Robben ingin Trofi Henri Delaunay menjadi hak De Oranye untuk kali kedua. Maklum, piala tersebut sudah lama lepas dari genggaman pasukan kincir angin sejak 1988.
Namun unutk mewujudkan mimpi, Robben harus berhasil keluar dari tekanan hebat para pesaing. Di Euro 2012, Belanda berada satu grup dengan raksasa-raksasa Eropa seperti Jerman dan Portugal. Belum lagi keberadaan tim penuh kejutan seperti Denmark. Meraih tiga angka menjadi sasaran utama Robben untuk berbicara banyak di turnamen.
“Saya sangat terkejut pada hasil di akhir musim bersama Bayern namun, saya berharap hasilnya menjadi lebih baik bersama Belanda di Euro 2012. Kegagalan bersama Bayern akan selalu ada, namun saya mengimpikan mengakhiri musim dengan baik di Euro,” ujar Robben seperti dikutip oleh Zeenews.
Terus menyerang dan menekan lawan adalah kunci untuk memenuhi target itu. Pelatih Belanda harus mengesampingkan permainan pragmatis. Kuartet generasi emas De Oranye, Robin van Persie, Wesley Sneijder, Arjen Robben, serta Rafael van der Vaart menjadi andalan Bert van Marwijk untuk mengaplikasikan sepak bola menyerang.
Penerapan sepak bola menyerang memang riskan. Belanda pernah gagal total di Euro 2008 ketika mengaplikasikan permainan menyerang di atas lapangan hijau. Belanda memang menghancurkan juara Piala Dunia 2006, italia, dengan skor 3-0. Perancis pun dibantai 4-1, serta menggulung Rumania 2-0. Belanda yang kala itu dilatih Marco van Basten lolos ke perempat final dengan 9 angka.
Sempurna? Permainan menyerang itu ternyata berbuah kegagalan ironis. Bertemu Rusia di babak perempat final, Belanda justru dihajar Rusia 3-1. Belanda memang tampil atraktif dan menyerang namun, melupakan pertahanan.
Seakan belajar dari kegagalan Marco van Basten, Bert van Marwijk cenderung menerapkan gaya bermain pragmatis saat ditunjuk KNVB sebagai pelatih De Oranye. Eks pelatih Borussia Dortmund itu memang sukses membawa Belanda menjadi runner-up Piala Dunia 2010. Namun, gaya bermain pragmatis itu kerap dicemooh karena melenyapkan potensi kuartet generasi emas.
Namun, seiring kematangan skuat De Oranye, penerapan sepak bola menyerang halal diaplikasikan, kali ini lewat keseimbangan di lini belakang. Arjen Robben bersama Sneijder, Van Persie, dan Van der Vaart layak menjadi andalan Bert van Marwijk untuk menggempur pertahanan lawan.
Duet Mark van Bommel dan Nigel de Jong ditempatkan sebagai penyeimbang tim. Mertua Mark van Bommel itu belakangan menyingkirkan permainan pragmatis selama kualifikasi Euro 2012. Hasilnya, Belanda menjadi tim yang mencetak gol terbanyak selama babak kualifikasi dengan torehan 37 gol. Bomber seperti Klaas-Jan Huntelaar pun muncul menjadi top scorer tim dengan 12 gol.
Melawan Denmark di Metalist Stadium, Kiev, Minggu (10/6/2012) dini hari WIB akan menjadi ujian pertama skuat De Oranye untuk mengaplikasikan sepak bola menyerang di turnamen sebenarnya. Apalagi Denmark mempunyai pemain sekelas Christian Eriksen yang ditempa di Ajax Amsterdam.
Dididik Ajax Amsterdam sejak 2008, Eriksen berkembang menjadi playmaker potensial. Bakatnya bahkan mengundang ketertarikan klub-klub besar Eropa. Pemain yang dilahirkan pada hari Valentine itu diberkahi teknik tinggi, serta visi permainan yang menakjubkan. Umpan-umpannya kerap menghadirkan kejutan bagi tim lawan.
Eriksen praktis menjadi andalan Morten Olsen dalam memastikan aliran bola tim Dinamit tidak mandek. Apalagi, berkat tempaan Ajax Amsterdam, Eriksen tentu paham benar sepak bola Belanda dan cara melewati Gregory van der Wiel yang diplot sebagai bek kanan.
Denmark diprediksi akan bermain taktis dan menunggu peluang yang datang. Punya susunan formasi yang sama dengan sang lawan, Denmark siap meledakkan pertahanan Belanda bila De Oranye lengah. Well, saling serang akan jadi warna utama di laga nanti. May the best team win!