Golkar Minta SBY Introspeksi Diri
Partai Golkar meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) introspeksi diri menyusul pernyataannya selaku pendiri Partai Demokrat (PD)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) introspeksi diri menyusul pernyataannya selaku pendiri Partai Demokrat (PD) yang menyebut masih banyak partai politik lain yang lebih tinggi korupsinya dibandingkan partainya.
Sebab, faktanya publik telah mengetahui sejumlah mega kasus korupsi, termasuk kasus Century, justru diduga kuat melibatkan petinggi PD.
"Justru (pernyataan SBY) itu sistem menjustifikasi. Saya kira yang terpenting bagi SBY adalah introspeksi diri ke internal partainya dan SBY harus terus terang dalam Kasus Century karena melibatkan tudingan publik terhadap Pilpres dan Pileg pada 2009 ada indikasi ke Demokrat," ujar politisi Partai Golkar, Bambang, Kamis (14/6/2012).
Bambang yang concern menyuarakan penuntasan mega skandal pengucuran dana tangan Rp 6,7 triliun ke Bank Century, meminta SBY tak melupakan kasus tersebut. Apalagi kasus tersebut diduga melibatkan hampir seluruh tokoh Demokrat.
"Walaupun saat ini ditutupi rapat, tetapi saya yakin selesai dia (SBY) lengser, ini akan menjadi terang-benderang. Akan diketahui mengalir ke mana saja dananya," tukas Bambang yang juga anggota Komisi III DPR RI itu.
Bambang mengatakan apa yang disampaikan SBY tidak bisa dilepaskan bahwa dirinya juga adalah seorang presiden. Karena itu, secara tidak langsung SBY selaku presiden juga telah menghina partai politik lain. Ia mempertanyakan sumber dan akurasi data yang disampaikan SBY itu.
"Soal data itu, saya tidak tahu SBY dapat data dari mana, karena di mana saja persoalan yang timbul, baik itu di DPD di daerah, maupun pusat, melibatkan tokoh-tokoh Demokrat. Jadi, walaupun peryataannya menyenangkan kader partainya, tapi sangat tidak etis. Dan ini tidak memberikan pelajaran baik kepada masyarakat. Karena dengan mengimbau seperti itu, artinya bahwa SBY memaklumi ada tindak-tanduk kadernya yang korupsi karena partai lain korupsi," ujarnya.
Baca Juga: