Tifatul Sembiring Buka Pameran Filateli
Pameran filateli dunia Pameran Filateli Dunia resmi dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA—"Bringing to the world of peace through stamp". Demikian tema yang diangkat dalam pameran filateli dunia Pameran Filateli Dunia (World Stamp Championship) yang dimulai hari ini, Senin (18/6/2012) hingga 24 Juni 2012 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Pameran filateli dunia Pameran Filateli Dunia resmi dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring.
Tifatul menyatakan setelah sukses menyelenggarakan pameran filateli tingkat Asia Pasifik pada tahun 1993, 1995, dan 2008, serta pameran filateli tingkat dunia untuk remaja pada 1996, tahun ini Indonesia kembali mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan pameran filateli tingkat dunia.
“Acara akan mendorong usaha pemerintah Indonesia untuk membangkitkan semangat filateli nasional di samping juga menjadi bukti eksistensi filateli di dunia internasional," ungkap Tifatul yang didampingi Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia, Soeyono, dan Presiden Federation Internationale de Philatelie, Tay Peng Hian.
Pada kesempatan itu, sebanyak 2.000 wisatawan mancanegara (wisman) dari sektor MICE (Meeting Incentive Conference and Exhibition) diperkirakan akan hadir.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Filateli Indonesia (PFI), R Soeyono mengatakan, sedikitnya 70 negara telah mendaftar untuk mengikuti ajang prestasi filateli tingkat dunia ini.
Pameran berskala internasional yang ke IV di Indonesia dalam bidang filateli ini akan menampilkan lebih dari 2.522 frame yang berasal dari negara peserta dan terdiri dari 11 kelas, termasuk di dalamnya koleksi kehormatan serta 80 stamp dealerdari dalam dan luar negeri.
"Sesuai dengan temanya, pameran ini dimaksudkan menjadi jembatan menuju dunia yang damai melalui prangko," kata Soeyono dalam jumpa pers yang digelar di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Rabu (13/6/2012) lalu.
Secara langsung, ia mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan event langka ini dengan mengunjungi langsung lokasi pameran yang digelar tanpa dipungut biaya ini.
Selain akan menambah wawasan dan mengetahui perkembangan dunia yang diabadikan melalui prangko, dalam rangkaian acara ini juga akan dipamerkan prangko kuno dengan harga mencapai Rp 20 miliar, dan diluncurkannya paspor filateli yang menjadi perburuan para filatelis untuk mendapatkan cap di setiap stand penjualan prangko dalam dan luar negeri.