Jerman vs Yunani: Misi Der Panzer Membongkar Barisan Bus

TRIBUNNEWS.COM – Pertandangan perempatfinal kedua di Euro 2012 mempertemukan kandidat juara, Jerman, melawan tim underdog, Yunani, di Stadion PGE Arena, Gdansk, Polandia, Sabtu (23/6/2012) dinihari.

Laga ini bakal menjadi ujian berat bagi Jerman yang selama penyisihan mendapat kritikan tajam karena gagal memainkan sepakbola ofensif. Dan tantangan makin berat karena mereka akan menghadapi tim dengan pertahanan yang solid, Yunani.

Pelatih Der Panzer, Joachim Loew, mungkin perlu mempertimbangkan untuk melakukan perubahan pada lini tengah mereka agar mampu membongkar pertahanan Yunani yang memakai strategi "memarkir bus."

Namun Loew mengklaim bahwa timnya saat ini tidak memungkinkan bermain terbuka seperti halnya di pentas Piala Dunia 2010 lalu. Apalagi, tiga kemenangan dan lima gol di fase penyisihan menjadi bukti tim mereka masih sangat impresif.

Belum lagi selama babak kualifikasi, Der Panzer juga mencatat rekor fantastis dengan torehan 10 kali menang, tanpa pernah imbang dan kalah. "Melihat lawan kami, Anda tidak bisa terus menerus bermain dengan agresivitas tinggi di setiap pertandingan sesuai yang Anda inginkan. Kita harus bermain sesuai dengan kondisi lawan yang bermain lebih dalam," kata Loew seperti diikutip dari fourfourtwo.

Loew pun menyebut, bahkan Belanda pun harus gagal menembus perempatfinal gara-gara bermain agresif, karena mengusung gaya total football. "Demikian pula kesabaran kami penting dalam kemenangan atas Portugal, Belanda, dan Denmark," tambahnya.

Hanya saja melawan Yunani tentu berbeda dibandingkan dengan tiga tim di Grup B. Karena itu, Loew pun mendapat masukan untuk menurunkan beberapa winger yang berbeda dibandingkan sebelumnya.

Yunani berkembang dari Grup A dengan bermain dengan gaya khas mereka, defensif. Mereka mendapat gelar Eropa pada tahun 2004 juga dengan gaya tersebut.

Jerman memang telah memilih Lukas Podolski dan Thomas Mueller sebagai pemain sayap dalam formasi 4-2-3-1 sejak pembukaan Euro 2012. Tapi Podolski dan Mueller lebih cocok untuk kecepatan dalam counter-attack gaya Jerman, seperti di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

"Mungkin saja Loew perlu membawa salah satu dari Mario Goetze, Toni Kroos, atau Marco Reus dalam skuadnya melawan Yunani untuk memberikan lebih banyak kreativitas dalam tim," tulis fourfourtwo,dalam analisisnya.

Mesut Oezil, Bastian Schweinsteiger, dan Lars Bender yang semuanya tampil sejak awal ketika menang 2-1 atas Denmark, dianggap memang cocok untuk perempatfinal meskipun sempat absen dari latihan, pada Rabu (20/6/2012).

Dari kubu Yunani, mereka dipastikan tampil tanpa Kapten Giorgos Karagounis dan Jose Holebas yang terkena akumulasi kartu kuning. Pun dengan bek tengah Avraam Papadopoulos yang tengah cedera.

Tanpa tiga pemain pilar, Pelatih Yunani, Fernando Santos, kemungkinakan akan memerintahkan pemainnya tampil bertahan untuk membuat Jerman frustasi. Lalu mereka berharap bisa mencetak gol dengan memanfaatkan tendangan sudut atau tendangan bebas.

Duet bek Sokratis Papastathopoulos dan Kyriakos Papadopoulos bisa jadi akan tampil sebagai aktor terpenting Yunani untuk mencetak gol. Papastathopoulos telah mencetak enam gol dalam 47 pertandingan bersama The Hellas, sementara Papadopoulos telah menjaringkan tiga gol dalam 11 penampilan. Dan semua gol tersebut, nyaris 95 persen berawal dari bola sudut dan free kick

Mereview perjalanan Yunani, pada laga pertama kontra Polandia, Karagounis dkk berusaha untuk bermain sopan di turnamen ini dan mereka segera menyadari pendekatan tidak bekerja.