Jerman vs Yunani: Misi Der Panzer Membongkar Barisan Bus

Melawan Republik Ceko, mereka bermain buruk dan pantas menelan kekalahan. Namun pada pertandingan ketiga, melawan Rusia, pelatih Fernando Santos memutuskan untuk kembali ke akar sejarah mereka dengan benar-benar tampil bertahan.

Strategi itu bekerja. Yunani mencetak gol hanya beberapa detik sebelum peluit babak pertama berakhir. Lalu menghabiskan sisa pertandingan dengan bertahan.

Inilah kejutan terbesar turnamen sejauh ini melihat Yunani ke perempatfinal dan tim favorit Rusia pulang. Dalam pertandingan itu, Santos yang menggunakan pendekatan bertahan. Bahkan Yunani akan kembali mencobanya untuk memenangkan turnamen. Ia sama sekali tak memakai satu-satunya pemain kreatif Yunani, Sotiris Ninis.

Melawan Jerman, Yunani sepertinya akan dengan senang duduk di kotak penalti mereka sendiri, lalu menunggu momen untuk serangan balik cepat ketika Jerman frustrasi atau saat membuat kesalahan sendiri.

Jerman harusnya belajar dari babak penyisihan grup di Euro 2004. Mereka tidak melihat bagaimana The Hellas mengalahkan Perancis, Republik Ceko, dan Portugal untuk menjadi juara. Semuanya dikalahkan dengan skor 1-0.

Namun Jerman juga pernah punya pengalaman saat bertemu Yunani dua kali dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Ketika itu pasukan Diesel memenangkan pertandingan 2-0 di kandang dan 4-2 di Athena.(Tribunnews.com/rif)