Jumat, 19 September 2025

Hotel Planet Holiday Diserang

Kerugian Hotel Planet Holiday Capai Rp 600 Juta

Pascakerusuhan antara dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2012) lalu, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 500 juta

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Kerugian Hotel Planet Holiday Capai Rp 600 Juta
Tribun Batam/Candra P
Kondisi depan Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2012) usai diserang massa.

Laporan Wartawan Tribun Batam, Afrizal

TRIBUNNEWS.COM. BATAM - Pascakerusuhan antara dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2012) lalu, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 500 hingga Rp 600 juta.

Kerugian itu berupa kerusakan fasilitas hotel (kaca), tamu yang batal melakukan chek in saat kerusuhan berlangsung, dan banyaknya tamu long stay yang tidak memperpanjang waktunya untuk menginap.

Kerugian sebesar itu disampaikan langsung oleh Direktur Hotel Planet Holiday, Dolli yang juga anak Karto sang pemilik hotel. Dolli dimintai keterangan atas saksi korban di ruang unit V Tipiter Sat Reskrim Polresta Barelang Batam.

"Saat kejadian itu banyak tamu yang cancel, mereka yang long stay tidak memperpanjang menginap di hotel kami. Tamu-tamu yang long stay itu kebanyakan orang bule, jadi ditarik perusahannya masing-masing dan pindah ke hotel lain. Padahal kami sudah memberikan free satu hari saat kejadian itu, tapi orang-orang bule itu tetap takut dengan kerusuhan itu," ujar Dolli, Jumat (22/6/2012).

Dolli menceritakan, kerusakan fasilitas hotel seperti kaca-kaca lobi yang dipecahkan perusuh harus kembali dipesan ke pabriknya di Malaysia. Pasalnya kaca itu, tidak ada yang jual di Batam. Kaca yang dipasang saat ini, jelas Dolli, kacanya biasa dengan ukuran yang tipis dan mudah pecah jika tertiup angin kencang.

"Kaca yang dipasang sekarang ini adalah kaca biasa yang dijual di Batam. Gampang pecah, makanya diberikan pembatas-pembatas. Pemasangan sementara ini untuk menghambat debu dari luar dan AC dari dalam. Nanti kaca itu dilepas lagi jika penggantinya sudah dipesan dari pabriknya di Malaysia," ujar Dolli.

Selama dimintai keterangan sebagai saksi korban, Dolli terlihat menunjukkan beberapa barang bukti yang digunakan oleh sekelompok massa untuk melakukan perusakan sejumlah fasilitas. Termasuk satu unit mobil Toyota Lexus BP 1971 ZB milik salah seorang tamu hotel yang dipakir di halaman hotel.

"Mobil yang dirusak itu milik tamu hotel. Sekarang tamu itu sedang berada di luar kota. Mobil itu akan dijadikan barang bukti, nanti kalau tamu itu sudah kembali ke Batam, kerusakan mobilnya kami ganti. Semua kerusakan sudah diasuransikan, tapi tidak sesuai dengan total kerugian diganti asuransi. Pasti ada potong-potongannya," terang Dolli.

Sementara itu Kapolresta Barelang Batam, Kombes Pol Karyoto mengatakan, Karto selaku pemilik Hotel Planet Holiday sudah dimintai keterangan sebagai saksi korban, Sabtu (23/6/2012). Hingga saat ini penyidik sudah memeriksa beberapa orang yang terlibat dalam insiden berdarah di Hotel Planet Holiday. Sedikitnya, 11 orang ditetapkan sebagai tersangka.

"Tidak menutup kemungkinan masih ada penambahan tersangka baru, karena Toni Fernando, otak pelaku belum diamankan. Tersangka (Toni) sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Secepatnya akan kami amankan. Motif penyerangan di Hotel Planet Holiday hanya dia yang tahu, sampai menimbulkan korban jiwa," tegas Karyoto.

Pascapertikaian antara dua kelompok massa ini, menurut Karyoto, merupakan suatu bentuk kelompok premanisme di Batam. Meski kelompok tersebut belum terlalu besar dan belum teroganisir.

"Baru tahu saya setelah kejadian ini, ternyata ada kelompok mafia dan aksi premanisme dalam pengamanan dunia usaha di Batam. Tapi kelompok ini belum terlalu besar dan belum terorganisir. Jadi permasalahan yang timbul seperti kerusuhan ini, cepat bisa dicegah. Tidak perlu Mabes Polri yang turun untuk menyelesaikan. Apalagi tokoh-tokoh masyarakat dan instansi terkait sudah bekerja sesuai fungsinya masing-masing," ujar Karyoto.

Dalam penyelesaian masalah bentrok dua kelompok massa di Hotel Planet, kini bukan saatnya untuk mencari tahu penyebab pecahnya kasus bentrokan terjadi. Melainkan mencari cara bagaimana agar kasus tersebut tidak semakin meluas.

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan