Sabtu, 23 Agustus 2025

Nasib Anas di Demokrat

Max Berharap Proses Hukum Anas di KPK tak Berujung Fatal

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum

Penulis: Abdul Qodir
zoom-inlihat foto Max Berharap Proses Hukum Anas di KPK tak Berujung Fatal
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terlihat hadir di deretan tamu yang menonton grandfinal Indonesian Idol 2012 di Ecovention Ancol, Jakarta utara, Sabtu malam (30/06/2012). Nama Anas Urbaningrum di soraki penonton indonesian Idol ketika namanya dipanggil oleh host Indonesian Idol Daniel mananta. (Tribun Jakarta/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, untuk penyelidikan kasus proyek Hambalang pada Rabu (4/7/2012) besok.

Wakil Ketua Umum Partai Partai Demokrat Max Sopacua menyatakan pemeriksaan KPK kepada ketua umum partainya itu bisa berimbas pada peningkatan kepercayaan publik, khususnya tingkat elektabilitas partai. Ia tidak berharap jika pemeriksaan tersebut akan berujung pada sesuatu yang fatal, seperti tersangka.

"Saya kira, pengakuan Anas pada pemeriksaan pertama lebih banyak dia tidak melakukan itu. Pada pemeriksaan keddua ini mungkin sektor pembuktiannya yang diperiksa. Mudah-mudahan tidak menjadi sesuatu yang lebih fatal. Artinya, apa yang disampaikan pada pertama kali diperiksa, ditindaklanjuti dengan bukti-bukti saat ini, sehingga baiklah," ujar Max di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Menurut Max, jika telah melakukan pemeriksaan untuk ke sekian kali, maka KPK perlu memberikan pernyataan penegasan ke publik tentang ada tidaknya keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang ataupun kasus lainnya.

"Saya kira suatu waktu KPK harus menyampaikan itu. Kenapa, karena itu kan yang ditunggu Partai Demokrat maupun masyarakat sehingga sampai hari ini KPK ingin memproses lebih cepat," kata dia.

Dengan sendirinya, lanjut Max, semakin cepat pemeriksaan terhadap Anas, maka secara tidak langsung bisa mendongkrak tingkat elektabilitas Partai Demokrat yang anjlok karena kasus korupsi dan isu keterlibatan sejumlah kader partai. "Dalam arti, inilah bagian dari cara yang elegan untuk bisa meningkatkan elektabilitas kami yang terpuruk, yang dari 13 persen menurun ke 11 persen, dan lain-lain," tukas Max yang juga anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan