II World Media Summit
Rusia yang Sulit Berbahasa Inggris
Jarang menemukan warga Rusia yang fasih berbahasa Inggris. Arab lebih baik
Penulis:
Dahlan Dahi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dahlan Dahi, dari Moskow, Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Moskow adalah salah satu kota di dunia setua peradabaan manusia modern. Soal bahasa, mereka memakai bahasa Rusia. Jarang bahasa Inggris.
Pada Oktober 2008, saya menghadiri sesi presentasi dari pimpinan Novotni, kantor berita Rusia, di depan forum WAN-IFRA di Amsterdam, Belanda.
Bahasa Inggris-nya terbata-bata. Beberapa bule terlihat tersenyum. Tapi orang Rusia itu tetap saja percaya. "Ini bukan bahasa saya, kok. Salah juga tidak apa-apa," begitu kira-kira pimpinan Novotni itu bergumam dalam hati.
Rusia adalah bangsa besar dan seperti bangsa besar lainnya --katakanlah Jerman, Italia, atau Spanyol -- Rusia mengandalkan bahasa mereka sendiri, bukan bahasa Inggris.
Pendekatan ini masih terasa sampai sekarang. Sejak masuk Demodedovo, bandara internasional Rusia, suasana lokal itu mulai terasa. Bahasa Inggris sangat jarang, bahkan dalam penunjuk arah.
Masuk ke Kota Moskow dengan taksi, segera terasa cita rasa Rusia yang kental. Papan nama gedung-gedung bertingkat, bahkan mal, memakai huruf dan bahasa Rusia. Bukan bahasa Inggris. Ini hampir sama dengan suasana Seoul di Korea Selatan atau Tokyo di Jepang.
Sopir taksi tidak mengerti bahasa Inggris seperti kebanyakan sopir taksi di Indonesia. Bedanya, sopir taksi kita malu kalau tidak bisa bahasa Inggris. Sebaliknya, sopir Rusia bangga karena hanya bisa berbahasa Rusia.
Panitia II Wolrd Media Summit di World Trade Center memakai tenaga sukarela (volunter) dari mahasiswa jurnalistik Rusia State University atau Moscow State University. Tentu saja yang sudah jago-jago berbahasa Inggris.
Beberapa panitia dapat memahami bahasa Inggris tapi malu-malu untuk berbicara. Persis di Indonesia. Bisa mengerti tapi malu bercakap.
World Trade Center sesuai namanya adalah forum internasional. Demikian pula Crown Plaza Hotel yang terletak satu kawasan dengan WTC. Tapi jangan salah. Tidak semua pegawainya mengerti bahasa Inggris.
Bangsa Rusia bangga sebagai Rusia. Tidak paham bahasa Inggris justru bagus karena menandakan kentalnya cita rasa Rusia mereka. Jadi, kalau salah berbahasa Inggris, jangan malu-malu. PD aje lagi!(*)