Kamis, 14 Agustus 2025

Parenting

Dulu Anak Jadi Obyek, Sekarang Jadi 'Bintang Keluarga'

Zaman sudah banyak berubah. Menempatkan anak sebagai 'pendengar yang baik' saja sudah kadaluarsa! Begini pola asuh yang baik.

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
zoom-inlihat foto Dulu Anak Jadi Obyek, Sekarang Jadi 'Bintang Keluarga'
Model: Ibu Yayuk Dian dan Ramy Ferdian
Menempatkan anak hanya sebagai 'pendengar yang baik' sudah bukan zamannya. Mereka sudah saatnya jadi 'bintang keluarga.'

Laporan Wartawan Tribun Jakarta Mochamad Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zaman dulu anak lebih banyak jadi obyek dan pendengar yang baik, apapun yang dituturkan orangtuanya.

Sekarang zaman sudah berubah. Anak dipandang sebagai subyek bahkan jadi bintang dalam keluarga. Karena itu, pola asuh terhadap anak-anak pun sudah banyak mengalami pergeseran dibanding dahulu.

Koes Subandiyah, Group Publisher Children Media of Gramedia Majalah mengatakan, berdasarkan riset yang telah dilakukan pada segmen anak-anak yang mempunyai kebiasaan membaca majalah atau tabloid.

"Anak-anak dulu berbeda dengan sekarang, kalau dulu komunikasi anak dan orangtua terkesan satu arah, jika sekarang anak menjadi teman diskusi bagi orang tua, bahkan peran anak menjadi lebih dominan, " kata Koes dalam presentasinya di acara "Indonesia's Hottest Insight" di Hotel Mulia Jakarta, (18/07/2012)

Lebih lanjut Koes menuturkan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, telah terjadi perubahan behaviour pada anak-anak masa kini. Anak-anak adalah bintang keluarga. Mereka memperoleh curahan perhatian dan prioritas dari orangtua.

"Anak-anak sekarang memiliki kekuatan yang besar untuk memutuskan kebutuhan pribadinya (self authority) dan mempengaruhi keputusan orangtua(span of influence)."Kata Koes.

Selain dapat mempengaruhi keputusan orangtua, anak-anak juga bisa menjadi decision maker untuk kebutuhab pribadinya. "Anak merasa nyaman ketika dia bisa memilih kebutuhannya. Baik dalam memilih aktivitas maupun memilih aneka macam produk yang dikonsumsi."Lanjutnya

Perubahan perilaku ini terlihat jelas dalam pemilihan produk. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan Gramedia Majalah.

Untuk kategori makanan, sekitar  79 persen anak memilih sendiri merek produk biskuit, 86 persen anak memilih sendiri merek produk chips, dan 82 persen anak memilih sendiri merek produk es krim.

Untuk kategori beverages 72 persen anak memilih sendiri merek produk susu cair.

Sedangkan untuk kategori stationery 56 persen anak memilih sendiri merek produk buku tulis. Dan 55 anak memilih sendiri merek produk buku gambar.

Anak juga mampu berperan sebagai influencer terhadap keputusan keluarga, misalnya dalam memilih tujuan wisata, memilih tujuan mall, tempat bersantap keluarga bahkan pembelian kendaraan bermotor.

"Sebagai influencer anak-anak berperan aktif memberikan usulan"imbuhnya.

Dari hasil survei yang dilakukan, 85 persen anak mengusulkan kepada orangtua tujuan mal yang akan dikunjungi. 87 persen anak mengusulkan tempat liburan untuk keluarga. Dan 60 persen mainan anak-anak dipilih sendiri oleh anak.
Bahkan anak-anak pun mampu mempengaruhi keputusan orang tua dalam pembelian produk otomotif.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan