Selasa, 30 Desember 2025

Layanan Rumah Sehat Miskin Tanpa Kasir

Rumah Sehat tidak menerapkan kasir dalam sistim pembayaran, karena layanan yang dilakukan adalah gratis

TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Rumah Sehat untuk kaum miskin yang dibangun Badan Amil Zakat (Baznaz), Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Yayasan Al Chusnaini di Dusun Pasegan, Desa Klopo Sepuluh, Kecamatan Sukodono diresmikan, Rabu (18/7/2012).

Peresmian Rumah Sehat dilakukan oleh Deputi Bidang Rekonstruksi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Achiran Pandu Djajanto.

Dalam acara itu juga terlihat Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, H Abdul Kholiq, HM Khulaim Junaidi serta Ketua Umum Baznaz, Prof Dr Didin Afifudin. Pentolah Yayasan Al Chusnaini, H Abdy Manaf juga terlihat serta beberapa pejabat di dlingkungan Pemkab Sidoarjo.

Model layanan Rumah Sehat yang dimotori Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz), Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Yayasan Al Chusnaini berbeda dengan Rumah Sakit yang ada.

Rumah Sehat tidak menerapkan kasir dalam sistim pembayaran, karena layanan yang dilakukan adalah gratis.

Pengurus Rumah Sehat, Sulamul Hadi Nurmawan, menjelaskan pihaknya menerapkan member pada pasien yang berobat sehingga saat berobat tinggal menyerahkan kartu saja.

"Jumlah member yang ditetapkan saat ini sebanyak 30.000 dan itu harus kaum miskin. Setiap bulannya dianggarkan Rp 135 juta untuk melayani masyarakat miskin yang terkena berbagai penyakit," tutur Wawan yang juga anggota Komisi B Sidoarjo.

Bagaimana kriterianya orang miskin yang bisa berobat di Rumah Sehat?" tanya Surya. “Program yang dijalankan tidak jauh berbeda dengan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang ditetapkan oleh Pemkab Sidoarjo. Mereka adalah dari kaum dhuafa dan benar-benar tidak mampu,” jelasnya.

Penentuannya 30.000 member, Rumah Sehat, tiga pihak yang ada bekerja sama dengan takmir masjid dan seluruh kepala desa (Kades) di Sidoarjo. Mereka akan mendata warga miskin di daerahnya.

"Warga miskin juga bisa langsung mendaftar dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu dan foto kopi KTP. Setelah mendaftar, pengelola akan mensurvey," ungkapnya.

Bangunan Rumah Sehat Al-Chusnaini, PGN dan Baznas itu sendiri berlantai II berdiri di lahan wakaf seluas 1.500 m2. Fasiltas yang disediakan untuk rawat inap sebanyak 8 kamar dan masing-masing kamar diisi tiga tempat tidur.

Disitu juga disediakan laboratorium untuk menunjang segalanya. Ruang operasi juga disediakan kalau memang butuh operasi.

"Program ini sama dengan Rumah Sehat di Sunda Kelapa, Jakarta dengan 30.000 member," jelasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved