Ribuan Peziarah Padati Makam Gus Dur
Aisyah, mahasiswi salah satu PT di Solo juga kagum dengan kesederhanaan makam Gus Dur.
TRIBUNNNEWS.COM,JOMBANG- Makam presiden RI ke -IV, KH Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan menjelang bulan suci Ramadan makam di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang, ramai dikunjungi peaiarah.
Para pengunjung banyak yang mengagumi makam Gus Dur, karena meski sudah ditetapkan menjadi Kawasan Wisata Religi oleh pemerintah, namun tetap sederhana. Layaknya makam jenazah masyarakat pada umumnya.
Selain hanya dipagari tali ravia, makam hanya berupa gundukan tanah, batu nisan, serta bunga dari peziarah yang menghiasinya. “Ini berbeda dengan makam makam presiden lainnya," ungkap Mirawati (32), asal Makasar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/7/2012).
Perempuan berjilbab ini mengaku kaget ketika sampai di makam Gus Dur.
"Saya sudah ziarah ke makam Bung Karno, Pak Harto dan Gus Dur. Tapi makam Gus Dur inilah yang paling sederhana. Padahal almarhum juga seorang presiden," tandas Mirawati.
Aisyah, mahasiswi salah satu PT di Solo juga kagum dengan kesederhanaan makam Gus Dur.
“Ini semakin membuat saya kagum dengan sosok Gus Dur, yang selain presiden yang menjadi tokoh dan pejuang pluralisme,” kata Aisyah.
Kesederhanaan makam Gus Dur ini merupakan amanat dari keluarga. Melalui adik kandung Gus Dur yang juga Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Solahudin (Gus Solah), keluarga mewanti-wanti kepada pemerintah saat berencana membangun kawasan makam Gus Dur.
“Kami setuju kawasan makam Gus Dur dibangun. Namun hendaknya yang dibangun sarana pendukungnya, bukan makamnya. Biarkan makamnya tetap sederhana. Selain sesuai karakter Gus Dur, juga agar peziarah tidak terlalu dibatasi,” kata Gus Solah.
Maka dalam rancangan pembangunan kawasan makam Gus Dur yang dianggarkan Rp 180 miliar, tak sedikit pun menyentuh makam Gus Dur. Yang dibangun kawasan dan saran penunjangnya. Seperti bangunan peziarah berzikir, lahan parkir, toilet umum, dan sebagainya, yang semuanya demi kenyamanan pengunjung.
Sepanjang pantauan hingga menjelang sore tadi, rombongan peziarah masih datang dan pergi. Mereka datang dari berbagai daerah melakukan ziarah ke Makam Gus Dur yang kini dikenal dengan Wali ke 10 ini serta makam KH Hasyim Asyari, yang merupakan pendiri NU.
Salah satu pengurus PP Tebuireng, Azwani mangakui, jumlah pengunjung menjelang puasa meningkat tajam.
"Sejak sepekan terakhir ini jumlah peziarah rata-rata 8.000 orang per hari. Padahal hari-hari biasa berkisar 2.000 hingga 5.000 orang,” kata santri senior asal Nangroe Aceh Darussalam itu. Setiap tamu sejak di parkiran sudah diberi kondom.