Selasa, 9 September 2025

Merasakan Indahnya Pembauran di Masjid Laotze 2

MEMASUKI Jalan Tamblong Bandung, Anda akan disuguhi pemandangan menarik.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Merasakan Indahnya Pembauran di Masjid Laotze 2
Net
Masjid Laotze 2 Bandung

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andra N Oktaviani

TRIBUNNEWS.COM - MEMASUKI Jalan Tamblong Bandung, Anda akan disuguhi pemandangan menarik. Sebuah ruko bergaya Tionghoa berdiri kokoh di antara ruko-ruko lainnya. Dominasi warna merah pada tembok ruko ini memang mencolok. Sebuah kubah yang terbuat dari rangka besi yang juga berwarna merah terlihat di lantai dua ruko yang berlokasi di Jalan Tamblong No 27 itu.

Di depan bangunan ruko tersebut terdapat sebuah petunjuk yang bertuliskan "Masjid Lautze 2". Sejak 1997, bangunan ruko berukuran 7 x 6 itu memang dialihfungsikan menjadi sebuah tempat peribadatan untuk umat Islam. Gaya arsitektur Cina sudah sangat terlihat dari depan masjid. Bukan tanpa alasan masjid ini dibuat sedemikian rupa.

Masjid ini memang didirikan oleh seorang mualaf Tionghoa bernama Oei Tjeng Hien atau biasa dikenal dengan nama Haji Karim Oei. Sebagai seorang mualaf Tionghoa, ia merasa perlu mendirikan sebuah wadah informasi bagi etnis Tionghoa.

Karena itu, pada 1991 didirikanlah Masjid Lautze di bawah Yayasan Haji Karim Oei (YHKO) di Jalan Lautze No 89, Jakarta. "Awalnya hanya berbentuk kantor, tapi ada ruang untuk salat. Kemudian warga sekitar banyak yang datang untuk salat dan menamakannya Masjid Lautze karena berlokasi di Jalan Lautze," ujar Jesslyn, Humas Masjid Lautze 2.

Pada perkembangannya, kebutuhan akan informasi mengenai Islam tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah lain, termasuk Bandung. Kemudian pada 1997 barulah Masjid Lautze 2 didirikan. Jalan Tamblong, yang terbilang strategis, mudah dijangkau, dan berada di tengah kota, dipilih sebagai lokasi didirikannya masjid ini. Pada awal berdirinya, masjid ini dikenal dengan julukan masjid tanpa kubah.
"Kubahnya hanya digambar di kaca. Jadi yah memang tidak ada kubahnya," ucap Jesslyn.

Sepuluh tahun sejak didirikan, masjid ini mengalami renovasi. Renovasi diserahkan kepada Umar Widagdo, seorang arsitek dari Institut Teknologi Bandung. "Sebelumnya kami memaparkan visi misi masjid kepada Pak Umar. Setelah itu, kami mempersilakan beliau untuk berkarya," tutur Jesslyn. Desain masjid tentunya harus benar-benar mencerminkan visi misi masjid.

Hasilnya adalah warna merah mendominasi interior dan eksterior masjid yang kemudian dipadukan dengan beberapa ornamen seperti lampu, tangga, dan partisi yang diukir ala ornamen-ornamen Cina. Selain untuk mencerminkan visi dan misi masjid, desain ini juga ternyata punya tujuan lain.

"Agar para muslim Tionghoa merasa nyaman. Seperti di rumah sendiri karena sebelumnya mereka sudah terbiasa dan familiar dengan warna merah di kelenteng dan pada saat Imlek. Dengan desain masjid yang seperti ini, mereka diharapkan tidak akan merasa canggung," ujar Jesslyn.

Meski kental dengan nuansa Tionghoa, masjid ini tidak hanya untuk warga Tionghoa. Warga pribumi pun dipersilakan menggunakan fasilitas masjid. "Warga Jalan Kejaksaan malah sudah merasa memiliki masjid ini karena sebelumnya tidak ada masjid di daerah mereka. Maka terjadilah pembauran. Tidak hanya jemaah, pengurus masjid pun tidak harus orang Cina. Orang pribumi pun ada yang menjadi pengurus," ujarnya.

Seperti masjid-masjid lainnya, di bulan Ramadan, agenda di masjid ini pun cukup padat. Selain tentunya mengadakan buka puasa bersama dan tarawih, masjid ini juga mengadakan takjil off-road. "Jadi kami membagi-bagikan takjil di tiga titik. Di Jalan Lembong, seberang masjid, dan juga di Jalan Sumatra. Itu kami lakukan pada Sabtu dan Minggu," kata wanita berjilbab itu.

Selain itu, ada juga kegiatan untuk anak-anak. Ada kegiatan ngabuburit dengan belajar agama dan mengaji setiap hari pukul 15.00-17.00 lalu dilanjutkan dengan acara buka bersama. "Dan nanti pada Nuzulul Quran, kami akan mengundang para mualaf dan etnis Tionghoa untuk buka puasa bersama serta melaksanakan tarawih di sini," kata Jesslyn. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan