Rabu, 27 Agustus 2025

Kasus Simulator SIM

Masih Teka-teki Pejabat Pembuat Komitmen Simulator SIM

Hingga saat ini pihak kepolisian masih bungkam mengungkapkan siapa sebenarnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Korlantas Polri

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Masih Teka-teki Pejabat Pembuat Komitmen Simulator SIM
Kompas Nasional/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad (memakai jas) dan Kapolri, Jenderal (pol) Timur Pradopo (kedua dari kiri) usai melakukan pertemuan tertutup di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut terkait dengan penetapan tersangka dugaan kasus korupsi pengadaan alat simulator pembuatan SIM Dikorlantas Polri tahun 2011 dengan tersangka DS oleh KPK. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) 31-07-2012

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini pihak kepolisian masih bungkam mengungkapkan siapa sebenarnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Korlantas Polri yang menandatangani proyek pengadaan alat simulator SIM.

Tetapi Mabes Polri tidak mau mengungkapkan siapa sebenarnya orang yang menjadi PPK dalam proyek ratusan miliar tersebut.

"Tidak hapal siapa saja, tapi ada Kepolisian ada juga pengelola yang tangani pengadaan itu," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/8/2012).

Bahkan Mabes Polri pun tidak membantah kalau pihaknya sudah menetapkan tersangka dari PPK dalam kasus yang melilit mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo. "Sudah teridentifikasi (orangnya)," ujarnya.

Tapi saat ditanya siapa tersangkanya, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya belum menetapkan siapa tersangkanya sehingga belum mau dipublikasikan.

"Kita belum umumkan tersangkanya, kita masih melakukan pemeriksaan dan sudah mengerucut, mungkin dua, tiga hari atau seminggu paling lama," ucap Agus.

Sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad mengatakan setelah melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo kemarin, Selasa (31/7/2012) mengatakan kasus yang ditangani institusinya sama dengan yang ditangani penyidik Bareskrim Polri, tetapi untuk cara penelusurannya berbeda.

"Tadi dari kepolisian mengatakan bahwa kasus tersebut sudah masuk penyidikan, tapi tersangknya berbeda. Kalau polisi tersangkanya PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Kalau KPK DS (Irjen Pol Djoko Susilo)," jelas Abraham.

Terkait pernyataan Abraham tersebut Mabes Polri tidak membantah maupun membenarkan, mereka memilih menutup rapat siapa sebenarnya orang yang dimaksud Abraham Samad. "Jelas kita belum sampaikan itu," ungkap Agus Rianto.

Saat ditanya apakah pernyataan Abraham Samad tersebut salah, lagi-lagi Polri tidak memastikan jawabannya. "Yang bilang siapa?, tanya saja Pak Abraham," ucap Agus.

Diketahui, Irjen Pol Djoko Susilo saat ini menjabat Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol). Pria kelahiran Madiun itu adalah lulusan Akpol 1984.

Djoko pernah menjabat Kapolres Metro Bekasi dan Kapolres Metro Jakarta Utara. Pada September 2008, polisi bergelar master Ilmu Pemerintahan ini menjabat Wakil Dirlantas Mabes Polri.

Kemudian pada Oktober 2008, ia menjabat Dirlantas Babinkam Polri. Djoko menjabat Kakorlantas sejak September 2010 hingga Mei 2011.

Dalam karirnya di kepolisian, Djoko pernah dianugerahi penghargaan Inovasi Citra Pelayanan Prima I dan II pada tahun 2006 dan 2008.

Awal kali kasus ini mencuat saat Bambang Sukotjo, direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia, membeberkan adanya dugaan suap proyek pengadaan simulator SIM pada Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri.

Bambang terang-terangan menyebut ada suap dari perusahaan pemenang tender pengadaan simulator 2011, kepada pejabat Korlantas Polri bernisial DS sebesar Rp 2 miliar.

Tak hanya dugaan suap, dalam keterangannya dalam artikel sebuah media terkemuka Tanah Air, Bambang pun membeberkan adanya praktek mark up dalam proyek pengadaan simulator motor dan mobil di institusi Polri tersebut.

Seperti diketahui, sebuah perusahaan bernama PT Citra Mandiri Metalindo berhasil memenangi tender pengadaan 700 simulator sepeda motor senilai Rp 54,453 miliar dan 556 simulator mobil senilai Rp 142,415 miliar pada 2011.

Ayo Klik:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan