Senin, 25 Agustus 2025

Kasus Simulator SIM

Simulator SIM di Polresta Manado Belum Dipakai

KPK tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan mesin simulator SIM. Lalu, bagaimana nasib alat simulator tersebut di Manado?

zoom-inlihat foto Simulator SIM di Polresta Manado Belum Dipakai
KOMPAS.COM/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan mesin simulator surat izin mengemudi (SIM). Lalu, bagaimana nasib alat simulator tersebut di Manado?

Ternyata, mesin simulator milik Polresta Manado belum bisa dioperasikan. Kasat Lantas Polresta Mando Kompol Josep Krisbiyanto mengatakan, kendala utama belum dioperasikannya mesin tersebut, karena belum ada ruangan memadai untuk mengoperasikannya.

"Ruangan belum ada. Polresta kan sudah pindah. Itu kan bukan gedung kami lagi," ujar Josep, Selasa (31/7/2012).

Josep menjelaskan, mesin-mesin tersebut berjenis sepeda motor dan mobil, untuk membantu proses pembuatan SIM.

Menurutnya, barang yang diterima dari Korlantas Polri melalui Satuan Sarana Prasarana Polresta Manado sebanyak enam buah, terdiri dari jenis sepeda motor tiga unit, dan sisanya jenis mobil.
"Di polresta sudah kami siapkan (ahli), cuma barangnya belum kami siapkan," jelas Josep.

Pantaun Tribun, di eks Mapolresta Manado yang kini menjadi milik Direktorat Sabara Polda Sulut, ada enam mesin simulator SIM yang belum dibuka segelnya, padahal di sana tertera tanggal 15 November 2011.

Sumber terpercaya di Dirlantas Polda Sulut menuturkan, semua polres di jajaran Polda Sulut menurut sepengetahuannya menerima semua simulator SIM sejak Februari 2012.

"Kami di sini (polda) masih menggunakan mesin lama buatan luar negeri," terangnya.

Semua mesin tersebut, paparnya, tidak dianggarkan oleh polda maupun polres, karena disediakan langsung oleh Korlantas Polri.

"Kami hanya dimintai alamat polres, dan barang dikirim langsung ke polres," cetusnya.

Ia mengungkapkan, pengoperasian masih terkendala belum adanya teknisi khusus, untuk mengoperasikan mesin. Menurutnya, ahli dalam mengoperasikan harus berpendidikan khusus, karena mesin ini adalah alat terbaru yang dimiliki lantas.

"Setahu saya belum ada yang mengoperasikan, karena masih terkendala seperti di Polresta (Manado) belum ada ruangannya," ujarnya, seraya menambahkan sudah ada mesin yang terpasang, namun belum bisa beroperasi karena belum ada ahli khusus. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan