Rabu, 27 Agustus 2025

Daihatsu Kembangkan Green Car

Meskipun mobil listrik dan mobil hybrid mulai dikembangkan berbagai produsen, manajemen Daihatsu Motor

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Trribun Medan, Fahrizal Daulay

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Meskipun mobil listrik dan mobil hybrid mulai dikembangkan berbagai produsen, manajemen Daihatsu Motor tetap konsisten mengembangkan mobil Compact. Daihatsu menyatakan terus melakukan inovasi teknologi supaya mobil semakin irit BBM.

"Kami tetap mengembangkan teknologi supaya mobil konvensional tetap hemat bbm dan harganya terjangkau," ujar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra,  saat melakukan pemaparan kepada sejumlah wartawan pada Daihatsu Media Forum, pekan lalu.

Amelia menyebutkan, Daihatsu tengah mengembangkan berbagai konsep green car di antaranya ecoiddle, yakni mobil tidak membebani bahan bakar saat tdk dipakai, misalnya saat antre atau berhenti di lampu merah. Saat mobil berjalan, baru bahan bakar digunakan.

Mobil juga berbahan alumunium, bukan baja, sehingga mobil tidak berat. Mobil berat bakal menghabiskan bahan bakar lebih banyak.

Mobil dikembangkan dua silinder. Dengan hanya dua silinder, mobil lebih efisien daripada tiga silinder yang kini digunakan. "Daihatsu juga tengah mengembangkan mobil fuel cell atau tenaga matahari," kata Amelia lagi.

"Kami tidak mengembangkan mobil hybrid sebab mobil menggunakan dua mesin. Dan itu mahal," kata Amelia. Terkait produksi mobil murah, Amelia mengatakan pihaknya masih menunggu aturan mobil murah yang hingga kini belum dikeluarkan pemerintah.

Di sisi lain Daihatsu beberapa waktu lalu telah me-recall Grand Max. Amelia mengatakan,  Grand Max merupakan produk terbaik dari Daihatsu, dilihat secara kualitas bukan berarti memiliki kualitas kacangan. "Seperti TAFT GT merupakan produk tahan banting dari Daihatsu," kata Amelia.

Hal ini menjawab pertanyaan kalau produk Daihatsu ini merupakan produk gagal sehingga membuat Grand Max di-recall.

Ia mengatakan bahwa penyebab kerusakan bukan dari produk Daihatsu namun karena faktor utama jalanan yang sangat tidak mendukung di sejumlah wilayah di Indonesia terutama di Kalimantan. "Seperti di Kalimantan jalanan sangat tidak baik sehingga membuat kendaraannya cepat mengalami kerusakan," katanya.

Begitu juga kata Amelia soal recall secara terang-terangan yang dilakukan Daihatsu. Ia mengatakan bahwa recall bukan bermaksud jelek, namun merupakan tanggung jawab perusahaan kepada konsumennya.

"Seperti beberapa bulan lalu, Daihatsu telah merecall Grand Max. Ada kerusakan dudukan ban serep yang terletak di bawah mobil. Maka sebagai tanggung jawab, kami melakukan recall terhadap produk tersebut. Kalau ternyata dudukan ban serep lepas, dan menyebabkan kecelakaan lalu di mana tanggung jawab kami?" tandasnya.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan