Kisah Kehidupan Baru Menteri BUMN Dahlan Iskan (3)
Transplantasi hati saya berhasil. Kualitas hidup saya setelah transplant ternyata tidak selemah seperti
ALLAHU Akbar!
Transplantasi hati saya berhasil.
Kualitas hidup saya setelah transplant ternyata tidak selemah seperti yang saya bayangkan. Ternyata saya bisa bekerja, bisa ke mana-mana dan bisa di mana-mana. Saya bisa berolahraga setiap hari selama 1,5 jam!
Bahkan kalau Monas lagi hujan, saya bisa berolah raga dengan cara menaiki tangga darurat gedung-gedung pencakar langit milik BUMN di Jakarta: gedung Kementerian BUMN di dekat Monas, gedung Pertamina di dekat Masjid Istiqlal, gedung BTN di Harmoni, gedung Bank Mandiri di Jalan Gatot Subroto, gedung Bank Rakyat Indonesia di dekat Jembatan Semanggi, dan terakhir gedung Bank BNI di dekat patung Jenderal Sudirman. Tidak ada lagi gedung tinggi milik BUMN yang belum saya naik-turuni.
Rekor amatir saya: 16 menit naik, 12 menit turun!
Ulang tahun kelima Senin hari ini, tidak ada acara khusus karena ada dua kali sidang kabinet. Tapi, kemarin, sehari penuh, 1.000 penghafal Al Quran (Hufadz) berkumpul di Jakarta untuk khataman. Nanti sore, istri saya yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat yang, hehe…, semuanya bernama Nafsiah Sabri, mengundang kelompok pengajian ibu-ibu untuk berbuka bersama.
Selama empat tahun hidup baru, saya selalu berada di lokasi yang berbeda. Ketika baru setahun “hidup baru”, saya berada di Kashmir yang saat itu lagi amat tegang oleh perang saudara. Tahun kedua saya sudah diajak Bapak Presiden SBY ke USA, Meksiko, Peru, dan Brasil.
Saya agak was-was menempuh perjalanan begitu jauh dan berat saat itu. Tapi ternyata tidak ada masalah yang besar.
Tahun ketiga saya ke Tiongkok untuk check-up total. Dan tahun keempat, tanpa disangka-sangka, saya menjadi CEO PLN dan mengundang 1.000 Hufadz untuk khataman Al Quran. bersambung
Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN
KLIK JUGA: