Kamis, 11 September 2025

Satpol PP Belum Temukan Pedagang Petasan

Warga di Nunukan boleh saja mengeluhkan suara bising dari petasan yang hampir tiap malam

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Warga di Nunukan boleh saja mengeluhkan suara bising dari petasan yang hampir tiap malam dibunyikan sejumlah orang. Namun dari pengakuan pejabat Polisi Pamong Praja, hingga kini mereka belum pernah menemukan ada yang menjual petasan dimaksud di Nunukan.

Larangan membunyikan petasan selama Ramadhan sebenarnya tertuang dalam Instruksi Bupati Nunukan Nomor 188.55/1/VII/2012 tentang Penertiban Kegiatan Tempat Tempat Hiburan, Rumah Makan/Restoran Serta Pedagang Makanan dan Minuman Selama Bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriyah/ 2012 Masehi di Wilayah Kabupaten Nunukan.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Badan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nunukan Agar Sitanggang mengatakan, menindaklanjuti instruksi Bupati dimaksud, pihaknya menggencarkan razia terhadap warga yang membunyikan petasan termasuk pedagang petasan. Razia digelar setiap hari hingga pukul 24.00 dengan melibatkan instansi vertikal seperti pihak kepolisian dan TNI.

Namun dari razia yang digelar sejak berapa hari sebelum Ramadhan, pihaknya belum menemukan adanya penjual petasan dan bentuk lainnya di tempat umum. Walaupun Agar sendiri mengakui bunyi petasan masih terdengar di mana-mana.

Sejumlah warga di Nunukan mengeluhkan karena terkadang, petasan yang dibunyikan justru dilemparkan ke arah mereka yang sedang mengendarai sepeda motor.
“Saya tadi di lempar petasan. Kalau tidak bisa kendalikan sepeda motor, mungkin saya sudah terjatuh,” kata Ani, warga Nunukan.

Agar mengatakan, saat melakukan patroli pihaknya akan bertindak tegas dengan menyita petasan jika ditemukan. Sejauh ini, baru petasan yang dimiliki orang perorang yang mereka temukan.

Jadi kalau dalam penjualan tidak pernah melihat,” ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini pihaknya juga seringkali mendapatkan informasi dari masyarakat maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang adanya bunyi petasan dan sejenisnya. Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan melihat kondisi di lapangan.

Agar mengakui sulit untuk mendeteksi pelaku yang membunyikan petasan maupun pemilik petasan dan sejenisnya. “Karena biasanya mereka bermain dibelakang layar dalam artian sembunyi – sembunyi yang dilakukan secara perorangan,” ujarnya.

Baca Juga :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan