Jumat, 12 September 2025

Sendok Makan Tengarai Aksi Adi

aksi Adi yang menantang seluruh pengawal tahanan ini ditengarai sebuah sendok makan.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Sendok Makan  Tengarai  Aksi Adi
Sendok Makan

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Irfan Azmi Silalahi

TRIBUNNEWS.COM  MEDAN- Seorang terdakwa kasus pembunuhan usai dituntut seumur hidup di Pengadilan Negeri (PN) Medan mengamuk dan menantang seluruh pengawal tahanan di ruang sel tahanan yang berlokasi di belakang gedung PN Medan, Selasa (7/8/2012).

Pria bernama Adi Arianto ini, tanpa disangka-sangka usai menjalani sidang dan masuk sel tahanan membuat aksi provikatif yang membuat seluruh tahanan berteriak. Anehnya, aksi Adi yang menantang seluruh pengawal tahanan ini ditengarai sebuah sendok makan.

"Mana sendok ku. Selama 16 kali sidang di sini aku ga pernah buat onar kayak gini. Mana sendokku, kalau ga mati kalian  semuanya. Yang penting keluar aku dari sel harus ada pecah satu kepala orang," ujar Adi di dalam sel tahanan.

Adi, warga Marendal yang dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana ini pun tak henti-henti meminta sendok makan miliknya. Selain itu, baik pengunjung dan pengawal tahanan yang mengawasinya ditantang untuk berduel.

"Aku mau makan tapi ga ada sendok. Jangan gara-gara ini mati kelen. Tidak apa-apa aku dihukum mati asalkan satu diantara kalian mati. Awas kalian  ya, ga usah kalian  pikirkan pakai apa kubunuh kelen yang penting harus ada yang mati hari ini," ungkapnya sembari menanyakan Nilma, jaksa Kejati Sumut yang menyidangkannya.

Sementara itu, beberapa pengawal tahanan yang dimintai komentarnya mengatakan, ulah Adi ini terkesan disengaja dan telah direncanakan sebelumnya. Pengawal tahan yang enggan disebutkan namanya ini juga menjelaskan mengambil sendok makan milik Adi dikarenakan termasuk benda berbahaya.

"Tidak mungkin kami membiarkan dia bawa sendok besi yang gagangnya tajam. Silap bisa ditusuknya kami. Beberapa petugas juga sudah mengambil inisiatif untuk memberikan sendok plastik untuknya. Tetapi dia tetap menolak dan menghendaki sendok besi miliknya," ujar seorang petugas lainnya.

Lanjutnya, pihaknya juga tidak mengetahui dari mana asal sendok besi miliknya. Yang jelas ketika hendak masuk keruang persidangan, Adi yang diperiksa ketahuan menyelipkan sendok besi dikantong belakang celana. Mengetahui hal itu, petugas langsung mengamankannya.

"Dia sudah merencanakan ini mungkin. Anehnya ketika diambil sendoknya dia tidak marah, tetapi usai dituntut dan dimasukkan di sel dia mengamuk dan meminta sendoknya kembali. Kami tidak memberikan dan dia menantang kami untuk masuk ke dalam sel berduel," ujarnya.

Dari pantauan Tribun, akibat kejadian ini beberapa petugas kepolisian berpakaian dan bersenjata lengkap hadir untuk mengamankan terdakwa. Setelah diberikan pemahanan, Adi akhirnya bisa menahan ucapannya menantang seluruh petugas yang hadir hari ini.

Sebelumnya juga seorang petuga bernama Erwin Rangkuti secara langsung ditantang oleh terdakwa. "Ga usah banyak cerita kau. Masuk kau ke sel main kita di sini biar ku pecahkan kepala kau," ujar Adi emosi.

Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nilma yang datang ke belakang gedung PN Medan usai terdakwa dibawa ke Rutan Tanjung Gusta Medan menggunakan mobil tahanan mengakui mendengar dirinya dicari dan untuk dibunuh oleh terdakwa. "Saya tadi memang mendengar juga saya mau dibunuh sama dia," ujar Nilma.

Dilanjutkan Nilma, selama persidangan yang bersangkutan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Ditambahkannya, dijadwalkan pada tanggal 14 Agustus mendatang Adi akan menjalani sidag lanjutan dengan agenda pledoi.

Baca  Juga   :

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan