Pasien Indonesia Jarang Minta Resep Makanan dari Dokter

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergi ke seorang dokter bertujuan untuk berobat karena sakit atau kontrol kesehatan. Setelah itu baru diberikan resep obat, jika diperlukan.

Jika meminta resep makanan yang akan dikonsumsi, apakah kita sudah melakukannya?

Menurut dr. Dudddy Mulyawan, SpPD hal itu wajar dilakukan masyarakat Amerika Serikat atau orang yang tinggal di negara barat lainnya.

"Kalau pasien di Indonesia datang ke dokter pasti dikasih resep nasehat 'makan ini aja bu, hindari makan itu pak', kesannya gimana gitu. Kalau di negara barat, seperti Amerika hal itu lazim dilakukan," jelas Duddy kepada wartawan, dalam acara peluncuran Nanas Honi Sunpride, Rabu (8/8/2012), di Jakarta.

Di negara barat, lanjutnya, pasien yang mendatangi dokter kebanyakan meminta resep rekomendasi makanan, bukan obat-obatan. Seperti karbohidrat, buah dan sayur, protein yang harus dikonsumsi berasal dari makanan apa saja, dan sebagainya.

Sedangkan di Indonesia masih jarang. Padahal pasien berhak melakukannya dan berkonsultasi tentang hal tersebut dengan sang dokter.

"Prinsip memberikan resep makanan biasanya diberikan dokter spesialis endokrin ke pasien hipertensi, diabetes, kolesterol, untuk membantu pasien dalan mematuhi konsumsi makanan, dan menjaga kesehatan" ujar dokter dari klinik PacHealth, Plaza Indonesia tersebut.

Salah satu resep yang diberikan dokter kepada pasien adalah dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Karena buah dapat mencegah obesitas. Di sisi lain, obesitas atau kegemukan menjadi salah satu penyebab penyakit.

"Serat berguna bagi tubuh, karena membuat perut kenyang lebih lama, kandungan gula alami, mengikat racun, dan mengeluarkannya lebih cepat," tambah Duddy.