Rabu, 1 Oktober 2025

Diguyur Hujan, Api Di Gunung Slamet Mengecil

Api yang membakar kawasan Gunung Slamet di Kabupaten Purbalingga dikabarkan mulai padam.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Diguyur Hujan, Api Di Gunung Slamet Mengecil
net
Kebakaran hutan

TRIBUNNEWS.COM PURBALINGGA, - Api yang membakar kawasan Gunung Slamet di Kabupaten Purbalingga dikabarkan mulai padam. Hal itu disebabkan oleh turunnya hujan di wilayah Purbalingga pada Minggu (26/8/2012) sore hingga malam kemarin.

Informasi yang dihimpun, titik api di sekitar Kali Baya sudah mulai mengecil. Bahkan, titik api sudah mulai padam dan menyisakan bara bekas pembakaran.

Administratur Perum Perhutani Wilayah Banyumas Timur, Budi Widodo mengatakan bahwa turunnya hujan tersebut sangat membantu proses pemadaman api di Gunung Slamet.

"Jika turun hujan seperti itu terus, dalam waktu dekat ini seluruh api di lokasi kebakaran akan bisa cepat padam," tutur Budi, Senin (27/8/2012).

Budi menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan pemadaman di lokasi kebakaran. Sekitar 184 orang dari SAR, Perhutani, LMDH dan masyarakat dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.

"Kita akan terus berupaya untuk memadamkan api hingga lokasi kebakaran benar-benar telah aman dari titik api," tambah Budi.

Sementara itu koordinator SAR Pos Bambangan Purbalingga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya guna memadamkan api di lokasi kebakaran.

"Kita terus melakukan upaya pemadaman berupa pembuatan ilaran datau parit di lokasi kebakaran agar api tidak semakin meluas ke wilayah lain," kata Sugeng.

Seperti diketahui sebelumnya, kawasan hutan di lereng Gunung Slamet terbakar pada Sabtu (25/8) lalu. Lokasi kebakaran berada di area Pos 5 jalur pendakian dengan ketinggian antar 2000 hingga 2.500 mdpl.

Pada hari Minggu (26/8) kemarin luas hutan yang terbakar mencapai 50 hektar karena api merembet ke wilayah Kabupaten Pemalang.

Sekitar 250 pendaki sempat terjebak di Gunung Slamet namun akhirnya mereka semua berhasil dievakuasi oleh tim SAR. Jalur pendakian Gunung Slamet juga masih ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pembukaan jalur pendakian akan dilakukan setelah kebakaran bisa benar-benar diatasi dan aman untuk para pendaki.

Hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab kebakaran tersebut. Dugaan sementara, api berasal dari bekas api unggun dari para pendaki. (sus)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved