Selasa, 30 September 2025

Ketapang Terbukan Untuk Transmigrasi

Bupati Ketapang Hendrikus mengatakan, program transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah sangat mempunyai dampak yang posit

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Ketapang Terbukan Untuk Transmigrasi
Kompas Nasional/AGUS SUSANTO
Ilustrasi :Petani menyiram kemangi di bawah saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (17/7/2012). PT Perusahaan Listrik Negara menargetkan, semua pembangkit listrik di Jawa tidak lagi memakai bahan bakar minyak mulai tahun ini. Hal itu seiring mulai beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap dan penambahan pasokan gas untuk pembangkit. (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM KETAPANG, Bupati Ketapang Hendrikus mengatakan, program transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah sangat mempunyai dampak yang positif bagi pembangunan daerah, terutama untuk pembangunan di dektor pertanian.

“Mungkin daerah lain sudah tidak bisa menerima lagi program transmigrasi, namun bagi kami itu sangat baik sekali untuk mengembangkan pertanian di Ketapang dan membuka lahan yang masih kosong, karena kebetulan kita program utamanya adalah sector pertanian,” kata Bupati Ketapang Senin (27/8/2012).

Bupati mengatakan, tidak benar jika keberadaan transmigrasi justru menimbulkan masalah dan kecemburuan social bagi penduduk setempat. Justru sebaliknya transmigrasi mampu mendorong penduduk lokal untuk berkembang menjadi lebih baik.

Apalagi lanjut bupati, transmigrasi yang dikirimkan oleh pemerintah asal di Kabupaten Ketapang ini juga harus melalui seleksi terlebih dahulu, dan yang diutamakan mereka harus memahami mengenai pertanian, agar bisa mengembangkan dan menularkan ilmunya kepada penduduk lokal.

“Dalam ketentuan sekarang jugakan, antara transmigran dengan penduduk lokal harus seimbang sehingga terjadi pemerataan, kalau transmigran mendapat jatah hidup dan lahan usaha penduduk lokal juga sama, jadi tidak ada persoalan yang berarti,” katanya.

Bupati mengatakan, justru sebaliknya jika pemerintah Ketapang menutup diri bagi transmigrasi, perkembangan Kabupaten Ketapang akan jauh lebih lama. Disamping itu lanjut bupati setiap warga Negara Indonesia juga mempunyai hak untuk tinggal dimanapun yang mereka inginkan sepanjang mereka dapat membawa kebaikan, bagi daerah yang ditinggalinya.

“Sekarang transmigrasi yang ada di Sungai Besar juga telah menunjukan adanya kemajuan yang signifikan, termasuk bagi masyarakat lokalnya, ini adalah kemajuan yang kita harapkan bersama, jadi kita jangan takut dengan persaingan justru dengan bersaing itulah kita bisa lebih baik,” jelasnya. (ali)

Baca Juga :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved