Puluhan Desa di Lamongan Mulai Menjerit Alami Krisis Air
Untuk tiga desa dua kecamatan itu sudah delapan kali droping
TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN- Krisis air di Lamongan tengah dialami puluhan desa di sejumlah kecamatan. Bahkan sejak pertengahan Agustus, PDAM sudah mendroping air, khususnya di Kecamatan Kedungpring yang kini menyusul di 12 Kecamatan lainnya.
Sedangkan lima desa di Kecamatan Kembangbahu juga sudah menjerit meminta kiriman air untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK). Sejumlah embung, waduk maupun sumur galih tidak lagi bisa diharapkan karena mongering. Diantara ratusan waduk yang ada, tinggal Waduk Gondang yang menyisahkan sedikit volume air.
Direktur PDAM, Maksum dikonfirmasi Surya Online (tribunnews group) melalui Humas dan Infokom, Kamis (30/8/2012) siang mengungkapkan, dari kebiasaan setiap tahun sedikitnya 40 desa di 13 Kecamatan selalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Untuk sementara yang mengalami krisis air sejak pertengan Agustus sampi kini yaitu, Desa
Sukomalo Kecamatan Kedungpring, Desa Pelang Maor dan Kaliwates Kembangbahu.
Menyusul lima desa lainnya di Kembangbahu juga sudah mengajukan bantuan air ke PDAM.
“Untuk tiga desa dua kecamatan itu sudah delapan kali droping air,”kata Maksum.
Ribuan warga puluhan desa itu biasanya hanya mengandalkan air tadah hujan, sumur dan
telaga, namun kini kondisi telaga dan sumur mongering c.
Diantarakecamatan yang mengalami
krisis air diantaranya, Kembangbahu, Sarirejo, Karangbinangun, Mantup, Tikung, Sambeng,
Kembangbahu, Kedunngpring. Di Kecamatan Tikung misalnya, sebagian warga di terpaksa
pakai.
Apa boleh buat, air menjadi kebutuhan untuk memasak dan minum.
Demi air bersih mereka juga harus merogoh kantongnya untuk membeli air isi ulang untuk
kebutuhan minum dan memasak.
“Kalau belum ada kiriman air dari PDAM. Terpaksa kita membeli air isi ulang untuk kebutuhan
sementara waktu,”kata Ahmad Fathoni, warga Tikung.
Fadeli Gratiskan Pasokan Air untik RTSM
Menyikapi krisis air ini, Bupati Lamongan Fadeli meminta PDAM selalu siap setiap saat
masyarakat membutuhkan suplai air.
”Saya minta sepuluh tangki yang ada harus selalu terisi penuh dan siap melayani kebutuhan masyarakat di daerah yang kekurangan air,”pinta Fadeli.
Bahkan untuk daerah yang masyarakat atau desanya termasuk rumah tangga kurang mampu, air
dari PDAM harus digratiskan. Tapi untuk wilayah yang kurang air dan masyarakat mayoritas
mampu, seperti di Perum Graha Indah bisa diberlakukan tarif 50 persen dari harga normal.
Fadeli meminta masyarakat tidak perlu panik.
Karena kebutuhan air sepenuhnya akan dicukupi
PDAM . Fadeli menilai sudah ada desa yang mulai minta kiriman air PDAM.