Penembakan Solo
PBNU: Teroris Tidak Mati Syahid
Ketua Umun Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan pelaku teroris yang tewas tidak akan menjadi syuhada.
Penulis:
Mochamad Faizal Rizki
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umun Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan pelaku teroris yang tewas tidak akan menjadi syuhada.
"Teroris tidak akan mati syahid tapi mati sangit," ujar Said Agil kepada wartawan seusai memberikan sambutan dalam acara launching Munas Alim Ulama dan Konbes di Kantor Pusat PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, (4/9/2012).
Lebih lanjut ia menambahkan, apa yang mereka (teroris) lakukan jelas-jelas telah menghina sekaligus mencoreng agama Islam.
"Terorisme itu bertentangan dengan Islam jadi jelas merugikan, mencoreng, menghina Islam," tegasnya.
Kiai asal Cirebon ini juga menyayangkan karena ulah segelintir oknum, citra pesantren menjadi jelek di mata masyarakat.
"Hendaknya pesantren tidak menjadi sumber pembibitan bagi munculnya kader teroris, bila ada pesantren yang mengkader teroris, yang seperti itu bukan pesantren namanya, tapi ternak teroris," terangnya.
Sebelumnya tersiar kabar bahwa, terpidana teroris seperti Imam Samudra, Amrozi yang telah di eksekusi mati merupakan syuhada karena perbuatan terornya merupakan jihad. Serta baru-baru ini embrio teroris diduga lahir dengan tewasnya dua orang terduga teroris berinisial Farhan (19) dan Mukhsin (19).
Keduanya tewas dalam baku tembak saat penyegapan oleh aparat Densus 88 di Solo. Keluarga salah satu terduga teroris yang ditembak mati di Solo meyakini anaknya mati menjadi syuhada.
Klik: