Selasa, 26 Agustus 2025

Penembakan Solo

Bibi Firman Histeris Didatangi Densus 88

Ketika polisi sedang melakukan penggeledahan, tiba-tiba terdengar teriakan perempuan di rumah seberang jalan.

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Bibi Firman Histeris Didatangi Densus 88
kompas.com
Seorang polisi berjaga di lokasi ditangkapnya Firman, di Depok, Jabar. Firman terduga teroris yang terkait penangkapan di Solo.

Silakan Klik Tribun Jakarta Digital

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Empat tembakan terdengar membahana di Perumahan Taman Anyelir 2 Blok E1 No 1, Kalimulya, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012) pagi.

Sebuah rumah kosong di nomer F2/9 digerebek tim Detasemen Khusus 88 Polri. Polisi segera menggeledah seluruh sudut bangunan, namun tak ada buronan yang dicari di rumah itu.

Ketika polisi sedang melakukan penggeledahan, tiba-tiba terdengar teriakan perempuan di rumah seberang jalan. Polisi bergegas mendatangi rumah yang menjadi sumber suara, melakukan penggerebekan dan menangkap Firman, pemuda yang menjadi terduga teroris kasus Solo.

Seorang saksi mata, Mursid, petugas keamanan di perumahan itu, mengungkapkan, pada pukul 05.00 WIB, polisi melakukan pergerakan di kompleks perumahan. Rumah kosong F2/9 dicurigai aparat kepolisian karena terlihat sepi.

Hanya terdapat sepasang sandal di luar rumah dan kondisi gembok rumah yang tidak terkunci. Polisi sempat melepas tembakan sebanyak empat kali ke arah rumah kosong. Selain tembakan ke udara, polisi diduga juga mengeluarkan tembakan gas air mata di lokasi kejadian.

"Karena tidak ada respons juga, akhirnya tim Densus langsung menggerebek," ujar Mursid.

Suara pecahan kaca terdengar dipukul menggunakan benda padat. Saat sekitar 30 petugas bersenjata lengkap masuk ke dalam rumah itu, polisi tidak menemukan target buruan.

Sekitar 30 menit menyisir lokasi, tiba-tiba polisi dikejutkan suara teriakan histeris seorang wanita yang berasal dari rumah di depannya, Blok E1/1. Dengan cepat, petugas langsung bergerak ke arah rumah itu. Di dalam rumah, polisi berhasil menciduk Firman tanpa perlawanan.

"Ada 30 polisi yang mengapit dan menggiring keluar anak itu," kata Mursid.
Firman, yang diduga terlibat dalam kasus penembakan pos pengamanan Lebaran, pelemparan granat, dan penembakan pos polisi di Solo yang terjadi pada Agustus 2012, ditangkap anggota Densus 88 Polri di rumah paman dan bibinya, Nasuha (40) dan Imong Maodah (37).

Yendi, Koordinator Perumahan Taman Anyelir 2 Blok F1-F5, yang berada di lokasi saat penggerebekan berlangsung menyebut Imong, bibi Firman, histeris ketakutan. Ibu tiga anak ini bahkan sampai mendapat perawatan tim medis.

"Sepertinya rumah di F2 No 9 hanya digunakan untuk menakut-nakuti biar tersangka menyerahkan diri. Firman menyerahkan diri di rumah pamannya, Pak Nasuha," ujarnya.

Yendi menambahkan, sebelum peristiwa penggerebekan Firman datang ke rumah Nasuha, Selasa (4/9/2012) pukul 22.00 WIB. Pada Rabu (5/9/2012) pagi ini, warga dikejutkan penangkapan Firman oleh anggota Densus 88 Polri.

Manjur Butarbutar (45), warga yang tingal di Blok F2 No 8, mengaku dibangunkan oleh anggota polisi, Rabu dini hari. Polisi meminta Butarbutar beserta keluarganya bangun dan keluar rumah. Tak berselang lama setelah mereka keluar, empat tembakan terdengar.

Kondisi rumah di Blok F2 No 9 yang sempat digerebek Densus 88 rusak di bagian kaca jendela dan pintunya.
"Rumah sebelah (Blok F2 No 9) biasa ditempati Bohel, tukang yang mengerjakan renovasi rumah. Sepertinya sedang ditinggal Bohel saat penggerebekan," terang Butarbutar.

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan