Kamis, 21 Agustus 2025

Ledakan di Depok

Pengobatan Alternatif Yusuf Tak Pernah Ada Pasien

Tak hanya berkedok sebagai Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara untuk menutupi jaringan terorisnya, Yusuf Rizaldi, korban luka

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Pengobatan Alternatif Yusuf Tak Pernah Ada Pasien
TRIBUNNEWS.COM/THERESIA FELISIANI
Plang pengobatan alternatif yang berdiri di tepi jalan tak jauh dari lokasi ledakan di Beji, Depok

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tak hanya berkedok sebagai Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara untuk menutupi jaringan terorisnya, Yusuf Rizaldi, korban luka parah yang saat ini dirawat di RS Polri juga berpura-pura membuka pengobatan alternatif, mulai dari bekam, ruqyah, gurah, hingga herbal.

Hal ini terbukti dari adanya spanduk bertuliskan Yatim Piatu Pondok Bidara yang terpasang di rumah tempat terjadinya ledakan di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, teramsuk papan pengobatan alternatif yang dipasang di tepi jalan.

Heri Suryana (42), anggota Satgas FBR Beji yang sehari-hari berada di pos FBR di dekat lokasi, mengaku, sepengetahuannya tidak pernah ada pasien yang berobat di pengobatan alternatif tersebut yang baru dibuka sekitar dua bulan lalu itu.

"Sehari-hari saya di sini, nggak ada pasiennya. Nggak ada yang berobat dan nggak ada juga yang tanya pengobatan itu. Itu sih hanya kedok aja sepertinya," terang Heri.

Lebih lanjut, terkait spanduk yayasan Yatim Piatu, Heri mengatakan, dirinya juga tidak pernah melihat anak-anak di sana.

"Ya, mungkin yayasan itu juga cuma terima sumbangan aja. Tapi saya juga nggak tahu. Nggak ada tamu dan anak-anak juga (di lokasi itu)," singkat Heri.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun di lapangan, yayasan tersebut memang tidak terdaftar di lembaga pemerintahan yang menaunginya. Yayasan tersebut pun belum terdaftar di lembaga pemerintahan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa nama yayasan tersebut hanya kamuflase, dan hal ini pernah dilakukan jaringan teroris yang sebelumnya pernah terungkap.

"Ini terjadi kamuflase dari perniagaan di mana-mana. Kan mereka berjualan baju dari kelompok ini, jualan bahan-bahan kelontong atau lainnya itu hanya jadi kamuflase untuk berniaga seperti itu," ungkap Boy di lokasi kejadian.

BACA JUGA:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan