Sabtu, 6 September 2025

Pengiriman Imigran ke Rudenim Bangil Digilir

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun, Hermansyah Siregar mengatakan untuk pemindahan pertama ini baru 11 orang imigran

zoom-inlihat foto Pengiriman Imigran ke Rudenim Bangil Digilir
surya/sudarmawan
Pengiriman imigran gelap asal Timur Tengah menuju Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Bangil

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Pengiriman imigran asal Irak, Iran, Kuwait dari lokasi penampungan sementara di Hotel Indah, JL Kalimantan, Kelurahan/Kecamatan Kartohajo, Kota Madiun dilaksanakan secara bergiliran atau bergantian.

Hal ini disebabkan, sampai saat ini dari sebanyak 11 Rumah Detensi Imigran (Rudenim) yang ada di Indonesia masih dalam kapasitas penuh dan bahkan overload.

Apalagi, untuk imigran yang diamankan dari Pelabuhan Pantai Perikanan Tamperan, Pacitan dan ditampung di Madiun ini dari 60 orang, tinggal 54 orang. Sisannya, 6 orang masih dalam pencarian setelah berhasil kabur bersama 39 rekan lainnya saat di tampung di lokasi penampungan pertama Hotel Asri Caruban, Sabtu (8/9/2012) lalu.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun, Hermansyah Siregar mengatakan untuk pemindahan pertama ini baru 11 orang imigran dari 54 imigran illegal yang ada di hotel penampungan. Menurutnya, pengiriman ke Rudenim di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan itu dilaksanakan bertahap berdasarkan hasil koordinasi dengan kantor pusat dan 11 rudenim yang ada di Indonesia.

Menurutnya, untuk sementara Rudenim Bangil baru bisa menampung 11 orang imigran terlebih dahulu. Sisanya masih bakal disusulkan.

"Kemarin kami baru mendapatkan ijin untuk dipindahkan ke Bangil, Pasuruan. Tetapi tidak semua harus bertahap karena keterbatasan daya tampung rudenim Bangil," terangnya kepada Surya (tribunnews group), Senin (10/9/2012) sore.

Selain itu, Kata Herman meski hanya memindahkan 11 orang imigran menggunakan bus yang disewa, namun tetap dikawal ketat petugas kepolisian dan petugas imigrasi. Pasalnya, tidak mau kecolongan atas kaburnya imigran untuk kedua kalinya. Apalagi, yang kabur pertama kemarin masih ada 6 orang yang belum ditemukan. Sedangkan mengenai pemilihan imigran yang dipindahkan, dengan memprioritaskan imigran yang sakit dan butuh perawatan.

"Kami prioritaskan bagi mereka yang sakit dan butuh perawatan. Di Rudenim perawatan lebih memadai daripada di lokasi penampungan sementara ini," paparnya.

Menanggapi pemindahan secara dicicil itu, Herman menegaskan hal ini disebabkan penuhnya daya tampung 13 rudenim yang dimiliki pemerintah Indonesia. Pasalnya, selama ini Indonesia sering dijadikan tempat transit para imigran illegal yang ingin menuju ke Australia.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan