Kasus Century
Timwas Setuju Rekaman Pertemuan 9 Oktober Diperdengarkan
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar mengaku tidak yakin atas transkrip pertemuan di Istana Negara
Penulis:
Ferdinand Waskita

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar mengaku tidak yakin atas transkrip pertemuan di Istana Negara pada 9 Oktober 2008. Transkrip tersebut sempat dibagikan pihak istana kepada media.
"Saya tidak ingin multitafsir kata dan kalimat apakah transkrip itu benar atau tidak, saya katakan pada kesempatan ini belum berati benar," kata Antasari saat bertemu Timwas Century di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/9/2012).
Antasari lalu memohon agar ada rekaman suara sebagai dasar pembuatan transkrip.
"Kalau bisa didengarkan, itu bisa diketahui, jangan sampai suudzon, apa yang tersirat dan tersurat berbeda," katanya.
Semula, kata Antasari, ia berharap mendapatkan naskah asli. Pasalnya, ia mendengar Presiden SBY sempat mengatakan bahwa dirinya agar membaca transkrip tersebut. Namun, transkrip yang ditunggu tak kunjung datang, ia pun hanya mendapat fotocopy saja.
Anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo lalu meminta pimpinan rapat Pramono Anung untuk mendengarkan rekaman.
"Kami, Golkar minta rekaman untuk diputar, karena saudara Antasari tidak yakin transkrip itu lengkap atau tidak," katanya.
Sutan Bathoegana yang juga anggota Timwas Century sempat memberikan naskah transkrip yang juga memuat foto Antasari. Ketua rapat Pramono Anung lalu menyerahkan permintaan rekaman kepada anggota timwas sesuai dengan fraksi.
Hasilnya seluruh fraksi yang menjadi anggota timwas menyetujui rekaman suara itu diperdengarkan kepada Antasari.