Sabtu, 23 Agustus 2025

Memperkenalkan kuliner Filipina ke dunia

Filipina berusaha keras untuk mempopulerkan berbagai kuliner khas negara itu.

Di Thailand, India, Malaysia, Jepang, bahkan di setiap negara Asia selalu ada masakan yang terkenal dan mendapat pengakuan internasional.

Namun Filipina adalah pengecualian. Meski penduduk negeri Tagalog ini mencintai makanan mereka, hanya sedikit orang asing yang pernah mencicipi atau bahkan mendengar masakan khas negara ini seperti abobo, sinigang, lumpia dan pancit.

Situasi inilah yang ingin diubah oleh koki Rolando Laudico.

"Makanan Filipina sama kaya dan beragam seperti makanan Asia lainnya, bahkan lebih," katanya dengan yakin di restorannya yang trendi di jantung Fort Bonifacio, distrik bisnis baru di Manila.

Dengan rambut panjang dan seragamnya, Laudico adalah salah satu koki generasi baru yang bertekad memperkenalkan makanan Filipina ke audiens luas.

Ia bersama istrinya, Jackie, mengelola Bistro Filipino, sebuah restoran yang menyajikan masakan khas Filipina dengan sentuhan modern.

pinoy food

Masakan Filipina kerap dinilai 'terlalu aneh'

"Citarasa masakan kami berdasar pada rasa tradisional Filipina dan kami terinspirasi. Kami berinovasi, kami menyajikan dengan gaya kami sendiri dan membuat makanan itu ramah di lidah orang asing," kata Laudico.

Ia sangat bangga dengan versi lumpianya yang dibuat dengan kelapa palem. Lumpia umumnya adalah kudapan atau jajanan, tetapi di restoran ini minyaknya dikurangi dan lumpia digulung dalam bentuk kerucut.

"Biasanya dimakan dengan cuka, tetapi kami mengubahnya menjadi cuka es sehingga jika anda menyantapnya di restoran, makanan ini lebih berkelas dan tidak berantakan," kata dia.

Menurut Laudico, alasan kenapa masakan Filipina kurang dihargai karena orang Filipina sendiri tidak mengharganya. Mereka memang menyukainya, tetapi tidak merasa orang lain akan menyukainya.

"Kami tidak punya kebanggaan pada makanan kami sendiri," jelasnya. "Selama ratusan tahun, ketika kami kedatangan tamu di rumah, kami meminta maaf dan mengatakan pada mereka, 'Maaf, saya hanya bisa menyajikan masakan Filipina.'

Masalah persepsi

pinoy food

Orang Filipina kurang menghargai makanan tradisional mereka, kata Laudico

Pasangan Laudico menghadapi tantangan berat dalam upaya mengubah persepsi masakan Filipina dari sekedar jajanan murah menjadi masakan yang penuh cita rasa dan kaya variasi.

"Ketika kami pertama membuka restoran enam tahun silam, bahkan teman-teman sesama koki terkejut karena kami memilih membuka restoran Filipina. Mereka mengatakan, 'Siapa yang akan membayar lebih dari 500 pesos (Rp 110 ribu untuk menyantap makanan Filipina?'"

Dan bukan cuma persepsi dari dalam negeri saja, masakan Filipina juga memiliki masalah pencitraan di luar negeri.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan