Minggu, 7 September 2025

20 Orang Kena Tipu Ijazah Palsu

Tapi baru satu orang yang melapor ke kepolisian. Saya berharap korban lainnya melapor untuk

TRIBUNNEWS.COM,MALANG- Tertangkapnya pemalsu ijazah, Sucipto (45) beberapa waktu lalu, belum bisa menjadi pelajaran bagi warga. Terbukti 20 orang menjadi korban penipuan dengan modus yang hampir sama.

Pelaku penipuan, Raga Bracaya Gumelar (29), warga Jalan Candi III/123, Kota Malang sudah mendekam di sel Polres Malang Kota. Korban Irwan Eko Aprirotanto (24), Jalan Kendalsari III/26, Kota Malang yang menyerahkan langsung pelaku ke kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP James Hasudungan Hutajulu mengungkapkan pelaku mengaku sudah beraksi sejak setahun lalu. Sedikitnya sudah 20 orang menjadi korban penipuannya dengan kerugian antara Rp 5-8 juta.

"Tapi baru satu orang yang melapor ke kepolisian. Saya berharap korban lainnya melapor untuk memudahkan penyelidikan," kata James, Jumat (21/9/2012).

James belum dapat memastikan korban Raga berasal dari Kota Malang saja atau ada yang dari luar Kota Malang. Pelaku juga belum mengungkap domisili korban yang berhasil dijeratnya.

Biasanya pelaku bertemu dengan calon korbannya di cafe secara kebetulan. Menurutnya pelaku langsung menawarkan jasa bisa membuat ijazah sejumlah perguruan tinggi (PT) dalam pertemuan pertama itu.

Bila korbannya berminat, pelaku mengajak korban bertemu di kesempatan lain. Melihat korban yang sudah melapor, diantara PT yang pernah dicatut adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Tapi James memastikan pelaku tidak pernah mencetak ijazah sebagaimana yang dilakukan Sucipto. Korbannya juga tidak pernah ikut kuliah dan wisuda. Tapi pelaku biasa menjanjikan bersedia mengikutkan korbannya wisuda di salah satu PT setelah ijazah keluar.

"Dari 20 korbannya, pelaku tidak pernah mengeluarkan ijazah. Kemungkinan besar dia pelaku tunggal," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Humas UMM, Nasrullah mengungkapkan tidak mudah memalsukan ijazah UMM. Pihaknya menggunakan kertas khusus untuk mencetak ijazah. Selain itu ijazah yang sudah keluar dipasang hologram dan garis pengaman sehingga sulit dipalsukan.

Pihaknya juga sudah bekerjasama dengan sejumlah percetakan.
Kerjasama ini untuk mengantisipasi pemalsuan yang akan dilakukan pihak tertentu. Menurutnya percetakan diminta melaporkan ke rektorat bila ada oknum yang mencetak ijazah UMM tanpa prosedur.

"Jadi kami dengan mudah mengetahui kalau ada oknum yang mencetak ijazah palsu," kata Nasrullah.

Menurutnya rektorat juga membuat prosedur pengambilan ijazah agar ijazah yang keluar tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak.
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya diminta menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan kartu identitas lain saat mengambil ijazah. Bila identitas pengambil ijazah tidak sesuai nama yang tercantum di ijazah, rektorat bakal menolaknya.

"Soal langkah hukum terhadap pelaku yang sudah tertangkap, kami akan kordinasikan dengan pihak rektorat," tambahnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan