Warga Diminta Menjauh Karena Diduga Ada Bom
Warga sekitar yang berada di sekitar rumah Badri Hartono, terduga teroris yang terletak di Griyan RT 5 RW 10 Pajang, Laweyan diminta menjauh.
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Lokasi penggrebekan rumah terduga teroris dijaga ketat oleh aparat TNI dan Polri bersenjata lengkap. Warga sekitar yang berada di sekitar rumah Badri Hartono, terduga teroris yang terletak di Griyan RT 5 RW 10 Pajang, Laweyan diminta menjauh.
Warga diminta menjauh karena rumah tersebut diduga terdapat bahan peledak. Badri sendiri ditangkap oleh Densus pada Sabtu (22/9) sekitar pukul 05.30. "Saya kaget tiba-tiba banyak polisi datang. Mereka menyuruh warga keluar rumah. Katanya ada bom," kata Indri, warga setempat yang rumahnya tepat berada di depan rumah Badri.
Oleh polisi, warga sekitar diminta menjauh ratusan meter. Lokasi rumah Badri dilokalisir dengan pemasangan garis polisi. Selain rumah Badri, rumah lainnya yang digeledah adalah rumah Baidi. Baidi adalah adik ipar Badri yang rumahnya bersebelahan.
Meski diminta menjauh, warga tetap nekad mendekat ke rumah tersebut. Mereka penasaran karena para aparat terlihat sibuk memeriksa setiap bagian. Petugas sempat kuwalahan meminta warga menyingkir karena jumlah yang datang semakin banyak.
Indri mengatakan, Badri dikenal sebagai sosok yang pendiam. Meski sopan, namun Badri jarang bersosialisasi dengan warga lain. Sehari-hari, Badri memelihara burung parkit yang kemudian dijual lagi. "Saya malah baru tahu kalau yang ditangkap adalah Pak Badri,"
Baca Juga :
- Kereta AC Baru Senja Manoreh Layani Semarang - Jakarta 42 menit lalu
- Akses ke Puncak Bromo Ditutup 52 menit lalu
- Penggerebekan Aksi Mesum kok Tebang Pilih? 1