Minggu, 7 September 2025

30 Tahun Bentara Budaya

Ada Kain Kafan Koruptor di Bentara Budaya Jakarta

Slenco menjadi tema pameran menyambut ulangtahun ke-30 Bentara Budaya 26 September 2012. Pameran akan berlangsung hingga 2 Oktober 2012.

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto Ada Kain Kafan Koruptor di Bentara Budaya Jakarta
Tribun Jakarta/Bian Harnansa
Sejumlah seniman Yogyakarta memperingati 30 Tahun Bentara Budaya di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (26/9/2012). Peringatan 30 tahun lembaga kebudayaan milik Kompas Gramedia mengangkat tema besar Slenco untuk melihat Indonesia dari sisi hati nurani. (TRIBUN JAKARTA/Bian Harnansa)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Slenco artinya tidak connect atau tidak nyambung. Tapi sesungguhnya maknanya tidak sesederhana itu tapi ternyata mempunyai makna, masalah dan hubungan sebab akibat lebih kaya dari yang kita duga.

Itu semua digali dan ditampilkan dalam pameran menyambut ulangtahun ke-30 Bentara Budaya 26 September 2012. Pameran akan berlangsung hingga 2 Oktober 2012.

Kehadiran Slenco akan menjadikan kita merasa bahwa slenco telah mengerus hidup kita baik secara sosial maupun individual. Pameran yang diikuti 73 perupa ini menjadi parodi bagi politik dan hidup berbangsa kita.

Lihat saja transaksi yang slenco di supermaket Indongaret, Jalan Macet 69X Ubud-Bali (AS Kurnia). Tercatata dalam slip pembayaran kassa: apel malang 1 kg 24.450, apel Washington 1 kg 22.950, sayur Banggar 18.950, Ham Balang 1 kg 88.000. Century Black Label 75 cl 400.000. Ditambah nyam nyam 170 gr 37.250 dan lain-lainnya, totalnya jadi 782.250. Cash 800.000 maka kembaliannya 17.750 sisa 17.750 dikembalikan berupa permen karena tidak ada koin receh.

Slenco telah mengubah bahasa harian menjadi bahasa koruptor dengan menyisipkan istilah-istilah korupsi ke dalam transaksi di supermaket. Korupsi bisa dibahasakan dalam jual beli buah-buahan, ham dan kebutuhan harian lainnya.

Ada juga karya Najib Amrullah. Diawali keprihatinan susahnya membasmi korupsi, ia membuat iklan khusus koruptor. Ia menawarkan kain kafan yang terbuat dari bahan halus yang tidak mudah terbakar, jangan menakuti mereka dengan malaikat pencabut nyawa tapi tawarkan bahwa di sana Anda akan dijemput malaikat yang manis dan ramah. Jika Anda memakai kain kafan, Anda pasti akan terbebas dari siksa kubur.

Nah saking slenco-nya koruptor pasti tertarik untuk membeli dan memakai kafan tapi siapa yang memakai dia pasti mati. Pendeknya biarlah dia terbujuk untuk mau mati terlebih dahulu. Biarkan dia sendiri mempertanggungjawabkan siska kuburnya.

Sejumlah karya lainnya yang dipamerkan berjudul  Morabilia Theater 2, 2012 dibuat dengan bentuk digital, Lukisan Ideologi Perdamaian 2012, yang dibuat dari Acrulic On Canvas karya Gigih Wiyono Der Sekundentraum Tryptic karya Melati Suryodarmo.

Ada juga Ubi Est Veritas (Dimana Engkau Kebenaran) 2012 karya GM Sudarta mengambarkan orang buta yang membawa letara untuk penerang sementara dibelakangnya teman-temannya yang juga tuna neytra. Patner kedua 2012, Eduard (Edopop). Sulit Dipegang Ekornya yng mengambarkan ular yang meliuk sementara ekornya dipegang 9 orang.

Maka agar tidak terus slenco manusia diminta mewaspadai raganya, tidak memenuhi nafsu dan kenikmatan raganya. Nafsu dan kenikmatan ragawi memang tidak mengenal batas padahal sesungguhnya raga manusia sebenarnya terbatas. Maka agar tidak slenco dengan raganya maka manusia harus merasa.

Slenco berkenaan dengan sikap hidup yang tahu diri sehingga dalam hidup harus sedhengan, pas, cukup, ugahari dan sederhana.

Direktur Eksekutif Bentara Budaya, Hariadi Saptono menyatakan tema Slenco dipilih dalam konteks melihat Indonesia dari sisi hati nurani masyarakat luas.

"Masyarakat melihat pemerintah gagal terus menangani berbagai masalah bangsa dan apalagi narasai keindonesiaaan karena gagal berkomunikasi dengan masyarakat. Akibatnya pemerintah tidak menghasilkan apa-apa," tuturnya. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan