Minggu, 14 September 2025

Calon Presiden 2014

Banyak Tokoh Muda Potensial

momentum Pilpres 2014 sangat tepat untuk memunculkan capres dan cawapres dari kalangan muda.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Banyak Tokoh Muda Potensial
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ilustrasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil survei tentang kiprah politisi muda pada pemilu, di kantor LSI, Jakarta Timur beberapa waktu lalu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Wacana untuk membuka ruang bagi anak muda untuk menjadi pemimpin nasional yang diusulkan sejumlah tokoh partai terus diwacanakan.

Namun, jangan sampai hanya berhenti sekedar mencari simpati publik, tetapi direalisasikan dalam penetapan dan memberikan jalur munculnya tokoh tokoh muda dalam pilpres 2014.

Ketua Umum Forum Keluarga Besar Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (FKB KAPPI Tahun 1966) Bambang Heryanto menyatakan momentum Pilpres 2014 sangat tepat untuk memunculkan capres dan cawapres dari kalangan muda.

"Usulan sejumlah partai seperti Golkar untuk merekrut cawapres dari kalangan muda harus kita apresiasi untuk memuluskan proses regenerasi di negeri yang kita cintai ini," kata Bambang Heryanto, Rabu (3/9/2012).

Bambang berpendapat bahwa transisi kepemimpinan bangsa ini sudah saatnya dilakukan saat Pilpres 2014 nanti, jika tidak maka akan terjadi proses kemunduran dalam regenerasi.

" Banyak figur-figur berkualitas dari kalangan muda yang potensial dan memiliki pengalaman (track record) yang baik di masyarakat maupun pemerintahan. Jangan sampai potensi mereka terbonsai karena tidak ada peluang yang diberikan," tegas Bambang.

Bambang juga menilai sejumlah nama pantas menjadi calon wakil presiden seperti Puan Maharani (PDIP), Anies R Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang dikenal dengan Ibas (Partai Demokrat), Yenni Wahid (PKBIB), Moh Jumhur Hidayat (Kepala BNP2TKI) serta Jeffrie Geovanie (Partai Nasdem).

Menurut Bambang, tokoh tokoh muda tersebut sudah cukup dikenal masyarakat dan terbukti memiliki track record yang baik. Jika mereka diberi kesempatan untuk tampil maka pilpres akan lebih dinamis dan mengakomodasi keinginan rakyat.

" Kita harus belajar dari berbagai Pilkada, ternyata pilihan partai politik seringkali berbeda dengan pilihan rakyat. Saatnya tokoh tokoh parpol membuka mata dan memberi pilihan yang lebih berwarna kepada rakyat agar rakyat tidak apatis terhadap partai politik," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan