Selasa, 19 Agustus 2025

Louis Vuitton Tinggalkan Simbol Klasik Monogram

Apa yang ada dibenak ketika mendengar nama "Louis Vuitton"? Monogram "LV" mungkin sempat terbesit di pikiran.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Widiyabuana Slay
Louis Vuitton Tinggalkan Simbol Klasik Monogram - 000_Par7337509.jpg
AFP
Louis Vuitton Tinggalkan Simbol Klasik Monogram - 000_Par7337486.jpg
AFP
Louis Vuitton Tinggalkan Simbol Klasik Monogram - 000_Par7337514.jpg
AFP

TRIBUNNEWS.COM - Apa yang ada dibenak ketika mendengar nama "Louis Vuitton"? Monogram "LV" mungkin sempat terbesit di pikiran. Wajar saja, monogram ini memang identik dengan rumah mode asal Perancis itu. Hampir di seluruh koleksi aksesorinya, khususnya tas, dihiasi motif ini.

Namun untuk pertama kalinya, Marc Jacobs, creative director Louis Vuitton, meninggalkan simbol yang telah menciri khas itu.

Di koleksi musim semi dan panasnya ini, Marc justru kembali ke motif leluhur Louis Vuitton yaitu motif kotak "damier", motif tertua Louis Vuitton yang telah ada sejak 125 tahun lalu (sudah dipatenkan pada 1888).

Desainer asal New York itu mengombinasikan motif "damier" dengan motif kotak karya seniman kontemporer asal Perancis Daniel Buren.

Buren terkenal dengan karyanya yang ditampilkan di taman Palais Royal sejak 1986 berupa kumpulan 260 kotak berbeda ukuran dalam warna hitam dan putih.  

"Karyanya sangat grafis tapi saya selalu merasa tersentuh melihatnya," ujar Marc seusai fashion show-nya yang dihelat di Museum Louvre, Rabu (3/10/2012), seperti yang dikutip dari AFP.

"Ini motif yang dinamis, sebuah ritme dan pola, dan sebuah persamaan matematika. Pola ini selalu berkelanjutan dan menciptakan perubahan yang konstan," katanya lagi menambahkan.

Motif kotak itu dihadrikan dalam gaya retro 60an ala Twiggy.  Nuansa yang juga kentara di koleksi lini Marc yang sempat ditampilkan dalam New York Fasion Week Spring-Summer 2013.

Gaun panjang bersiluet lurus dan berlengan, jumpsuit, sweater bermotif kotak dalam ragam ukuran mendominasi koleksi Louis Vuitton kali ini. Untuk pilihan evening wear, Marc menghadrikans ensembel payet hitam berupa kombinasi gaun lurus dan cardigan. Aksen bateau neck dan v neck membuat baju-baju kotak ini tidak terlihat membosankan.  

Kombinasi warna kotak yang hadir adalah putih-hitam, putih-kuning, dan putih-coklat susu, mempertahankan rasa simpel dan modern khas Louis Vuitton.

"Saya tidak yakin kalau ini terlihat modern, seperti apa sih modern itu?" cetus Marc.

Tata panggung tidak kalah spektakulernya dari Chanel. Kalau Chanel menginstalasikan turbin di sepanjang catwalk, Louis Vuitton menggunakan eskalator.

Ada empat eskalator berjejer di atas lantai bermotif kotak berwarna kuning dan putih dalam ukuran yang besar. Tata panggung ini juga masih hasil kolaborasi Marc dengan Daniel.

Motif ini tak lain merepresantisakan motif kotak "damier" Louis Vuitton.

"Setelah romansa kereta dan sebuah dongeng , yang satu ini (set bermotif kotak) rasanya seperti sesuatu yang (sudah) sangat kuat tanpa harus benar-benar menceritakannya" kata Marc yang mengungkit tata panggung fashion show Louis Vuitton sebelumnya.

LIFESTYLE POPULER

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan